PAGARALAMPOS.COM – Di antara berbagai situs arkeologi di Peru, Huaca Pucllana menonjol sebagai salah satu yang paling menarik karena bentuknya yang unik.
Terletak di distrik Miraflores, Lima, piramida ini merupakan contoh mengesankan dari arsitektur kuno yang dibangun dari tanah liat dan terakota.
Dengan tujuh tingkat yang terstruktur dengan rapi, Huaca Pucllana merupakan pusat penting bagi kebudayaan Lima antara tahun 200 hingga 700 Masehi.
Meskipun konstruksinya dimulai sekitar tahun 500 Masehi, bangunan ini tetap menjadi pusat administratif dan upacara penting bagi masyarakat pada masa itu.
Kompleks ini mencakup alun-alun yang dikelilingi oleh tembok besar, membagi area menjadi beberapa bagian fungsional.
Beberapa bagian dari alun-alun digunakan untuk upacara ritual, termasuk pengorbanan dan persembahan, sementara yang lain berfungsi sebagai area administratif dengan gubuk-gubuk kecil dari tanah liat dan batako.
Salah satu penemuan penting di situs ini adalah "Senor de Los Unkus", sebuah jenazah yang ditemukan di salah satu makam di kompleks tersebut.
Huaca Pucllana dikenal karena keahlian teknik dan arsitektur serta sistem irigasi yang mereka kembangkan untuk mendukung kehidupan mereka di lingkungan gurun.
Piramida ini, yang dibangun menggunakan jutaan batu bata lumpur, merupakan prestasi teknik yang luar biasa, meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan Piramida Agung Giza.
Sejak tahun 1991, Huaca Pucllana telah diakui sebagai taman sejarah dan budaya, melanjutkan upaya konservasi yang memastikan generasi mendatang dapat belajar dan menikmati situs ini.
Kompleks piramida dibagi menjadi beberapa area, termasuk pusat keagamaan di bagian barat, di mana piramida setinggi 22 meter berdiri megah.
Dengan lebar lebih dari 400 meter, struktur ini terlihat menonjol dari jauh dan tetap menjadi simbol inovasi arsitektur peradaban pra-Columbus.
Huaca Pucllana tidak hanya merupakan bukti kecerdikan teknik kuno, tetapi juga menawarkan pandangan mendalam ke dalam budaya yang telah berkembang jauh sebelum kedatangan orang Eropa di Amerika.
Situs ini memperlihatkan kekayaan sejarah dan kompleksitas arsitektur yang memukau, menjadikannya salah satu keajaiban arkeologi yang patut dipelajari.
BACA JUGA:Jejak Kanibalisme di Bahama: Menelusuri Catatan Sejarah dari Pelaut Columbus