إذا جامع في الليل وأصبح وهو جنب صح صومه بلا خلاف عندنا وكذا لو انقطع دم الحائض والنفساء في الليل فنوتا صوم الغد ولم يغتسلا صح صومهما بلا خلاف عندنا
"Jika seseorang berjima’ di waktu malam hari, dan memasuki waktu Subuh dalam keadaan masih junub, maka puasanya tetap sah tanpa ada perbedaan pendapat di kalangan kami (ulama Syafiiyah).
Begitu juga jika darah haid dan darah nifas sudah putus di waktu malam, kemudian keduanya (perempuan yang haid dan nifas) berniat untuk melakukan puasa keesokan harinya namun keduanya tidak mandi wajib, maka puasa keduanya dihukumi sah tanpa ada perbedaan pendapat di kalangan kami (ulama Syafiiyah)." *
Artikel ini telah tayang di laman : https://www.orami.co.id/magazine/batas-mandi-junub-ketika-puasa