Mengungkap Rahasia Para Korban Pompeii yang Terkubur Selama 2.000 Tahun

Minggu 31-03-2024,00:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Pompeii adalah kota Romawi kuno dekat Napoli. Dahulu kota ini merupakan sebuah peradaban yang sangat maju.

Segalanya berubah ketika letusan dahsyat Gunung Vesuvius merenggut nyawa hampir 16.000 warga. Tak hanya Pompeii, kota tetangganya Herculaneum juga ikut hancur.

Ledakan yang terjadi saat itu menghancurkan hampir seluruh desa, rumah dan lahan pertanian di sekitarnya hingga jarak 15 mil.

Menurut para ahli,  letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M diperkirakan terjadi pada bulan Oktober.

BACA JUGA:Misteri Satrio Wirang dan Ramalan Gunung Slamet: Legenda dalam Lipatan Sejarah Kerajaan Kediri

BACA JUGA:Tak Disangka, 5 Fakta Sejarah Unik Ini Pernah Terjadi di Dunia

Warga Pompeii yang bermukim di kawasan kaki Gunung Vesuvius terkena dampak paling parah. 

Mereka tidak bisa bernapas karena udara tertutup abu serta gas beracun.

Satu-satunya saksi mata yang menjadi sumber tepercaya dalam bencana alam ini ialah Plinius Muda, yang mengirimkan surat kepada sejarawan Tacitus.

Para peneliti yang mempelajari sisa-sisa manusia dari Pompeii berhasil mengungkap informasi genetika dari tulang seorang laki-laki dan seorang perempuan yang terkubur 2.000 tahun lalu ketika kota Romawi itu ditenggelamkan abu vulkanik.

BACA JUGA:Menenal Sejarah Bharatayudha: Kisah Perang Antar Saudara Pandawa dan Kurawa yang Melegenda

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Perkereta Apian Indonesia! Inilah Sekilas Jejak Museum Kereta Api Ambarawa

"Genom manusia Pompeii" pertama ini adalah seperangkat "instruksi genetika" yang hampir lengkap dari para korban, terkode dalam DNA yang diekstraksi dari tulang mereka.

DNA manusia kuno itu terawetkan dengan sangat baik dalam jasad yang terbungkus abu yang mengeras seiring waktu.

Kedua orang itu pertama kali ditemukan pada 1933, di tempat yang oleh para arkeolog Pompeii disebut Casa del Fabbro, atau The Craftsman's House.

Kategori :