PAGARALAMPOS.COM - Kota Pagaralam kembali menjadi sorotan media karena kelangkaan gas LPG 3 kg yang telah "menghantui" warga setempat.
Fenomena ini bukanlah kali pertama terjadi di kota ini, namun kini kembali mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di Kelurahan Bangun Rejo, Kecamatan Pagaralam Utara.
Kelangkaan gas LPG 3 kg di Kota Pagaralam menjadi masalah yang kronis.
Warga, khususnya di Kelurahan Bangun Rejo, kini harus rela mengantre setiap hari di pangkalan gas setempat untuk memperoleh gas yang sangat diperlukan untuk memasak dan kebutuhan dapur lainnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Muhammad Farid, Bangkitkan Semangat 'Lahat Kota Takwa', Ini Yang Dilakukannya!
Antrean panjang di pangkalan gas telah menjadi pemandangan rutin, dengan warga harus bersabar menunggu giliran mereka mendapatkan satu tabung gas.
Nirma, seorang warga Kelurahan Bangun Rejo, mengungkapkan kekesalannya terhadap kelangkaan gas LPG 3 kg ini.
Menjelang hari besar seperti Lebaran, kesulitan mendapatkan gas semakin menjadi-jadi.
"Semoga ke depan kelangkaan ini dapat ditangani, sehingga warga Kota Pagaralam tidak lagi kesulitan mencari gas melon tersebut," ungkap Nirma.
BACA JUGA:Antisipasi 3C dan Balap Liar, Polres Pagar Alam Intens Patroli Samapta di Lokasi Rawan Kejahatan
Selain itu, Nirma juga mencatat adanya gas Pertamina yang baru saja masuk ke pasaran.
Meski ada alternatif lain, namun harga yang ditawarkan untuk gas Pertamina pun cukup tinggi.
"Saya juga melihat ada gas Pertamina yang baru saja masuk mengajak warga untuk mengantre guna mendapatkan kebutuhan sehari-hari itu dengan harga 22 ribu, namun jika di pengecer bisa sampai 25-30 ribu per tabungnya," tambahnya.
Dampak dari kelangkaan gas LPG 3 kg ini tentu saja tidak hanya dirasakan oleh individu atau keluarga, namun juga berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
BACA JUGA:3 Uang Koin Keluaran Bank Indonesia Ini Terbuat dari Emas? Ini Faktanya