BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru
BACA JUGA: Garuda Muda Membuat Bangga, Erick Thohir Banjir Komentar di Instagram Pasca Laga Bersejarah
Namun, keunikan Situs Megalitik Tutari tidak hanya terletak pada keindahan alamnya.
Situs ini juga memiliki fauna unik, yaitu belalang ranting (stick insect).
Fauna ini sangat langka dan hanya ditemukan di hutan tropis Kalimantan dan Pulau Komodo di Indonesia.
Belalang ranting yang ada di Situs Megalitik Tutari memiliki warna yang menyerupai ranting pohon kayu putih atau daun, berfungsi sebagai bentuk kamuflase untuk menghindari serangan pemangsa.
BACA JUGA:Jejal Pemukiman Prasejarah, Menjadikanya Kota-Kota Pertama di Dunia
BACA JUGA:Kota Kuno Peninggalan Suku Maya, Jejak Sejarah di Dasar Danau Atitlan
Belalang ranting ini memakan daun-daun pohon kayu putih dan memiliki tubuh bulat memanjang seperti ranting dengan panjang maksimal mencapai 20 sentimeter.
Menjaga keberadaan belalang ranting di Situs Megalitik Tutari sangat penting.
Meskipun saat ini tidak masuk dalam daftar binatang langka di Indonesia, upaya pelestarian tetap harus dilakukan untuk menjaga keberagaman hayati yang ada.
Pengelola situs dan masyarakat sekitar perlu bekerja sama untuk menjaga habitat belalang ranting agar tetap lestari dan terjaga.
Dengan keindahan alamnya yang memukau dan keberagaman hayati yang unik, Situs Megalitik Tutari menjadi destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan bagi para pengunjung yang mencari pengalaman wisata yang berbeda dan mendalam. **