Video yang viral tersebut mendapat banyak respon positif, dengan banyak komentar yang mengapresiasi keberanian dan kreativitas para santriwati dalam mengekspresikan diri mereka melalui seni dan budaya.
Aksi ini juga memberikan pesan yang dalam tentang inklusi dan keragaman.
Meskipun berbeda dalam warna mukena dan peran di atas panggung, para santriwati tersebut tetap bersatu dalam kesatuan untuk menyampaikan penampilan yang menyenangkan dan menghibur.
Ini adalah contoh konkret bagaimana perbedaan dapat disatukan untuk menciptakan harmoni dan keindahan.
BACA JUGA:Nepal Van Java, Pesona Desa Butuh Kaliangkrik Mirip Namche Bazaar di Nepal
Selain itu, momen ini juga menunjukkan pentingnya pembelajaran di luar kurikulum akademis.
Di pesantren, selain mendalami ilmu agama, para santri juga diberi ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka dalam berbagai bidang, termasuk seni dan budaya.
Hal ini memungkinkan mereka untuk tumbuh sebagai individu yang berkembang secara holistik, dengan memperkaya dan memperluas pandangan mereka tentang dunia.
Tentu saja, perayaan seni di pesantren bukanlah hal yang baru.
BACA JUGA:Daerah Baru di Provinsi Bengkulu Disteujui Presiden, Ini Nama Wliayah Baru dan Luas Wilayahnya!
Namun, kombinasi antara tradisi agama dengan sentuhan kreativitas modern seperti yang terlihat dalam penggunaan mukena dan makeup hantu ala Halloween menambahkan dimensi baru dalam praktik seni di lingkungan tersebut.
Dengan viralnya video ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi komunitas pesantren dan masyarakat umum untuk lebih mendukung dan mengapresiasi pengembangan seni dan budaya di lingkungan mereka masing-masing.
Dari hal-hal sederhana seperti penampilan di panggung hingga inovasi kreatif dalam penyajian seni, setiap langkah kecil dapat menjadi langkah besar dalam memperkaya kehidupan berbudaya kita.
Kompak Pakai Mukena Makeup Hantu, aksi kreatif para santriwati ini bukan hanya sekadar penampilan biasa di atas panggung, tetapi juga sebuah pernyataan tentang keberagaman, inklusi, dan keindahan seni dalam menyatukan perbedaan. *