yang terkait dengan status (yang lebih tinggi)."
Pemimpin elit yang baru ditemukan ini kemungkinan adalah seorang pria berusia 30 atau 40 tahun, yang dijuluki "Penguasa Seruling" oleh para arkeolog.
Pasalnya, ia dimakamkan bersama seperangkat seruling tulang binatang yang kemungkinan digunakan untuk upacara keagamaan.
Para peneliti menemukan pola yang sama di antara makam tersebut dan delapan makam yang telah diteliti sebelumnya.
BACA JUGA:Wajib Kalian Ketahui, Inilah Deretan Raja dalam Sejarah Peradaban Manusia yang Paling Terkenal!
BACA JUGA:Sejarah: Perintah Puasa dan Keutamaan Berpuasa di Bulan Ramadhan
Hasil penelitian menunjukkan jasad-jasad lainnya adalah milik orang-orang yang dikorbankan untuk menemani orang yang meninggal di alam baka.
El Caño dibagi menjadi dua sektor pemakaman: sektor berstatus tinggi yang memiliki ruang pemakaman dengan banyak jenazah, dan sektor berstatus rendah di mana kuburan hanya berisi satu jenazah per kuburan.
Para arkeolog menemukan jasad pria yang diduga sebagai pemimpin agama itu terkubur dengan posisi telungkup di atas jasad seorang wanita.
ara peneliti belum mengetahui hubungan antara pria dan wanita tersebut.
BACA JUGA:Menggali Warisan Belanda di Kabupaten Lebong, Tambang Emas dan Bangunan Bersejarah
"Cara penguburan dengan cara tertelungkup merupakan hal yang umum pada periode ini di wilayah ini, namun posisi laki-laki di atas perempuan tidak," ujar Nicole Smith-Guzmán, kurator arkeologi dari Smithsonian Tropical Research Institute di Panama City.
Namun, ia menambahkan peneliti lain melaporkan penemuan sisa-sisa manusia yang berusia lebih dari 1.000 tahun yang terkubur dalam posisi yang sama di sebuah situs terdekat yang disebut Sitio Sierra, di provinsi yang sama dengan El Caño.
Para peneliti pada saat itu berspekulasi bahwa pasangan tersebut adalah sepasang suami dan istri, namun teori tersebut masih belum dikonfirmasi.