PAGARALAMPOS.COM - Pada tanggal 10 Maret hingga 23 Maret 2024, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp 1.000.
Kebijakan ini, yang berlaku di delapan wilayah, telah memancing respons yang beragam dari para pedagang.
Salah satunya adalah Zulkifli Rasyid, Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, yang menganggap kebijakan ini sebagai langkah yang penting untuk menjaga stabilitas harga dan stok beras di pasaran.
Menurut Zulkifli, kebijakan HET memiliki peran vital dalam mengendalikan harga beras.
BACA JUGA:Misteri Keterlibatan Robert Bonosusaty Dalam Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Ini Faktanya!
"Kalau enggak ada HET, harga beras nggak akan turun," ungkapnya dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Salah satu dampak positif dari penerapan HET, menurut Zulkifli, adalah pengendalian aktivitas pembelian gabah petani oleh pabrik-pabrik besar.
Dia mengklaim bahwa saat ini ada sekitar tujuh pabrik yang melakukan pembelian gabah dengan tidak terkontrol.
"Petani harus untung, tapi jangan sampai harga beras naik," tegasnya.
BACA JUGA:Jangan Bingung Untuk Menentukan Potongan Rambut, Inilah 7 Inspirasi Pixie Hair Cut Trend 2024!
Pada sisi pengawasan, Zulkifli menyambut baik keterlibatan satgas pangan di bawah Kepolisian untuk mengawasi pelaksanaan HET di lapangan.
"Apabila ada pabrik yang melanggar, negara harus tegas. Kasih sanksi. Panen ini cukup kok harga malah naik. Kan lucu," tambahnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional telah menerapkan relaksasi HET beras premium dengan tujuan untuk menstabilkan harga di pasar.
Relaksasi ini menyebabkan kenaikan harga beras sebesar Rp 1.000 per kilogram.
BACA JUGA:Strategi Taktis Manchester United, Bruno Fernandes Menyerahkan Tendangan Penalti kepada Rashford