Diskusi yang berlangsung memperlihatkan kesadaran akan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kebijakan pembangunan yang diambil.
Pengelolaan lingkungan hidup menjadi semakin penting dalam konteks pembangunan daerah.
Kota Pagar Alam sebagai salah satu kota yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan yang diambil tidak merugikan lingkungan.
Dalam konteks ini, KLHS menjadi instrumen yang sangat penting.
Dokumen ini tidak hanya sekadar kumpulan data lingkungan, tetapi juga merupakan panduan strategis untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan mempertimbangkan aspek lingkungan secara holistik, Kota Pagar Alam berupaya membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh warganya.
Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan KLHS sangatlah krusial.
Uji publik seperti yang dilakukan pada rapat ini menjadi wahana bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka terhadap lingkungan.
BACA JUGA:Jangan Cuma Bisa Makan. Ternyata Ada Kisah Dibalik Nama Kuliner Khas Sumatera Selatan Ini
Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan dapat lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
Keberlanjutan pembangunan adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh Kota Pagar Alam.
Namun, kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan tidak boleh terabaikan dalam proses ini.
Dengan membangun secara berkelanjutan, bukan hanya kebutuhan generasi saat ini yang terpenuhi, tetapi juga keberlangsungan hidup generasi yang akan datang terjamin.
Terkait hal ini, Rano Fahlesi menegaskan komitmen pemerintah Kota Pagar Alam untuk menghasilkan kebijakan yang seimbang antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.