KNKT melaporkan bahwa sehari sebelum penerbangan, kopilot kurang tidur karena baru saja pindah rumah dan juga kesulitan tidur karena harus membantu menjaga anaknya.
BACA JUGA:Sejarah: Berdirinya Kerajaan Sriwijaya, Masa Kejayaan dan Kehancurannya
BACA JUGA:Siapa Bilang Saat Haid Tidak Boleh Mendaki Gunung? Ini Tips Aman Mendaki Saat Sedang Datang Bulan
Meskipun keduanya telah menjalani pemeriksaan medis sebelum penerbangan dan hasilnya normal, insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang kecukupan istirahat bagi awak pesawat.
Batik Air telah menonaktifkan sementara pilot yang tertidur sebagai tindakan serius dalam memastikan keselamatan penerbangan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa pihaknya memberikan teguran keras dan akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
BACA JUGA:Kudu Dikepoin, Makanan Khas Sumatera Selatan Ternyata Miliki Sejarahnya Tersendiri!
BACA JUGA:Mengungkap Tabir Misteri Situs Gunung Padang, Inilah 4 Fakta Yang Kontroversi
Analisis Ahli
Ahli penerbangan Alvin Lie mengaitkan insiden ini dengan "fatigue mental" yang dapat disebabkan oleh shift kerja tengah malam atau dini hari.
Menurutnya, meskipun waktu istirahat memenuhi standar, kualitas istirahat tersebut mungkin tidak memadai.
Sementara itu, pengamat penerbangan Gerry Soejatman menyoroti pentingnya memahami faktor penyebab ketiduran dan menilai bahwa memberikan sanksi tidak akan menyelesaikan akar permasalahan.
BACA JUGA:Wajib Kamu Pahami, Ternyata Wanita Miliki Larangan Daki Gunung Saat Haid, Mitos atau Fakta Sihh?
Kesimpulan