Makanan khas setiap suku di Sumatera Selatan memiliki sejarah yang berbeda-beda, namun umumnya berkaitan dengan pengaruh budaya, geografis, dan ekonomi daerah tersebut.
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Hits Di Temanggung Yang Bikin Takjub, Mau Tau? Baca Artikel Ini Sampai Habis!
BACA JUGA:Pekalongan Mempesona! Inilah 5 Spot Wisata Alam dengan View Cantik yang Cocok Untuk Liburan
Berikut adalah beberapa contoh sejarah makanan khas setiap suku di Sumatera Selatan:
Pempek
--
Makanan khas suku Palembang ini berasal dari abad ke-16, ketika seorang nenek asal Cina yang tinggal di tepi Sungai Musi mulai membuat adonan ikan tenggiri dan tepung sagu untuk dijual kepada para nelayan dan pedagang.
Makanan ini kemudian diberi nama pempek, yang berasal dari kata pek-pek, yaitu sebutan untuk nenek dalam bahasa Hokkien.
Tekwan
--
Makanan khas suku Musi atau Rejang ini berasal dari abad ke-19, ketika para pedagang Cina yang berdagang di Sungai Musi mulai memperkenalkan makanan yang mirip dengan bakso ikan.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Instagramable di Karanganyar, Wisata Kuliner Berkelas yang Wajib Didatangi
Makanan ini kemudian disesuaikan dengan selera lokal, dengan menambahkan kuah udang, bihun, jamur kuping, dan bengkuang.
Makanan ini diberi nama tekwan, yang berasal dari kata tek-tek, yaitu bunyi yang dihasilkan saat mengaduk adonan ikan.
Burgo
--