Setelah Indonesia merdeka, alun-alun ini berganti nama menjadi Taman Fatahillah, untuk menghormati Fatahillah, gubernur Arab yang merebut kota tersebut dari Portugis pada awal abad ke-17.
Taman Fatahillah adalah rumah bagi beberapa bangunan terkenal:
Museum Sejarah Jakarta (Museum Sejarah Jakarta): Bertempat di bekas balai kota (Stadhuis), museum ini menampilkan sejarah Jakarta dari zaman prasejarah hingga saat ini.
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Unik Berbagai Suku di Indonesia, Antara Keunikan dan Kontroversi
Arsitektur bangunan mencerminkan pengaruh kolonial Belanda.
- Museum Wayang: Didedikasikan untuk tradisi wayang kulit (wayang kulit) dan wayang golek (boneka kayu), museum ini menampilkan banyak koleksi boneka tradisional Indonesia.
- Museum Seni Rupa dan Keramik: Awalnya dibangun sebagai gedung pengadilan, museum ini menampilkan beragam koleksi seni rupa dan keramik.
Alun-alun ini merupakan tujuan populer bagi penduduk lokal dan wisatawan, menawarkan gambaran sekilas tentang masa lalu kolonial Jakarta.
Pengunjung dapat menjelajahi museum, menikmati pertunjukan jalanan, dan merasakan suasana Kota Tua yang semarak.
BACA JUGA:Liburan Ke Payakumbuh, Jangan Lupa Goyang Lidahmu Dengan Kuliner Khasnya, Cek Disini Masakannya
6. Monas (Monumen Nasional)
Monumen Nasional, yang dikenal secara lokal sebagai Monas, adalah landmark ikonik di Jakarta dan simbol kemerdekaan Indonesia.
Terletak di Lapangan Merdeka, monumen ini berdiri di ketinggian 137 meter (449 kaki) dan di atasnya terdapat nyala api yang dilapisi kertas emas seberat 35 kilogram.
Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan resmi dibuka untuk umum pada tanggal 17 Agustus 1975.
Dirancang oleh arsitek Indonesia Soedarsono dan diresmikan oleh Presiden Sukarno, Monas kaya akan simbolisme.
BACA JUGA:Keren Banget, Inilah Film Korea Terbaru Tayang di 2023! Genre Apa Yah?
Tugu tersebut melambangkan Lingga dan Yoni yang melambangkan keharmonisan dan keseimbangan.