11 Keajaiban Sejarah Indonesia, Berbagai Misteri Hingga Membahas Soal Kuil!

Sabtu 09-03-2024,16:18 WIB
Reporter : Sandi
Editor : Almi

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya

Sunan memerintahkan, “Tangkap Ki Mas Dana hidup-hidup!” Pertempuran sengit pun terjadi dan memakan banyak korban jiwa.

Pemberontakan tersebut akhirnya dapat dipadamkan, namun Ki Mas Dana melarikan diri ke Borobudur. Pringgalaya mengejar dan menangkapnya, membawanya ke hadapan Sunan untuk mendapatkan hukuman yang berat.

Peristiwa ini diabadikan dalam “Babad Tanah Jawi” dari abad ke-18. Sejarah kelam Borobudur antara lain menjadi tempat perlindungan para pemberontak, dianggap angker, dan mencari berkah.

Borobudur terus menarik minat wisatawan karena keindahannya, seperti yang diulas dalam buku “Jelajahi Borobudur: 100 Destinasi Instagrammable di Sekitar Candi Borobudur”.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan

3. Lawang Sewu

Diterjemahkan sebagai "Seribu Pintu" dalam bahasa Indonesia, Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Semarang, Jawa Tengah.

Dibangun oleh Belanda antara tahun 1904 dan 1907, Lawang Sewu awalnya berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Belanda Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Nama gedung yang berarti "Seribu Pintu" ini berlebihan karena memiliki 429 jendela namun sebenarnya tidak ada pintu.

Desain Lawang Sewu yang besar dan mengesankan, menampilkan banyak jendela tinggi dan lebar, memberikan ilusi banyak pintu.

BACA JUGA:Mengulik Sejarah! Mari Mengenal Peninggalan Kuno Batu Megalit di Bengkulu

Selama bertahun-tahun, Lawang Sewu telah menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah.

Pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia menjadi medan pertempuran pada Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945).

Kategori :