MALUKU, PAGARALAMPOS.COM - Upacara dan tradisi adat Maluku menggambarkan warisan kaya budaya yang masih dijaga dengan kokoh hingga saat ini.
Dari ritual keagamaan hingga perayaan masyarakat, setiap upacara di Maluku memiliki nuansa tersendiri yang unik.
Tradisi-tradisi ini tidak hanya memperkaya identitas lokal, tetapi juga menjadi simbol kelestarian budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Meskipun berada di tengah arus modernisasi, nilai-nilai tradisional ini tetap dijunjung tinggi oleh masyarakat Maluku.
BACA JUGA:Suku Apa Saja yang Mendiami Provinsi Sulawesi Utara? Cus Cek 5 Suku Terbesarnya Guyss
1. Adat Cuci Negeri Soya
Setiap tahun, pada minggu kedua bulan Desember, masyarakat Maluku merayakan upacara adat yang disebut "Cuci Negeri Soya."
Dipimpin oleh seorang Upulatu atau raja, upacara ini memiliki makna mendalam dalam membersihkan diri dari segala perasaan negatif, seperti perseteruan dan dengki.
Rangkaian upacara melibatkan prosesi pembersihan negeri, perjalanan ke gunung Sirimaa, hingga upacara cuci air dan memakai kain gandong.
BACA JUGA:Inilah Silsilah Lengkap Keturunan Si Pahit Lidah Versi Suku Gumay
2. Upacara Fangnea Kidabela
Kawasan Kepulauan Tanimbar di Maluku Tenggara Barat menjadi saksi dari upacara adat yang disebut "Fangnea Kidabela."
Bertujuan untuk memperkokoh hubungan sosial antar-masyarakat, upacara ini memanifestasikan kearifan lokal dalam menjaga persaudaraan.
Dengan menggunakan simbol daun Lolat dan Kidabela, masyarakat menjalankan tradisi ini sebagai bentuk pencegahan terhadap konflik internal.