PAGARALAMPOS.COM - Indonesia menjadi negeri yang kaya akan keberagaman budaya. Setiap daerah memiliki tradisi dan kebiasaan yang unik, mencerminkan kekayaan warisan budaya yang luar biasa.
Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah tradisi kawin tangkap di pulau Sumba, bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pulau Sumba terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asri serta kebudayaannya yang kaya.
Di tengah kehidupan yang sederhana, masyarakat Sumba masih menjaga dan memelihara tradisi-tradisi nenek moyang mereka.
BACA JUGA:Benarkah 5 Suku Ini Keturunan Majapahit , Yuk Simak Faktanya Disini!
BACA JUGA:Menawan Bak Orang Eropa, Inilah 3 Suku di Indonesia yang Bermata Biru!
Tradisi kawin tawang yang terjadi di wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir.
Sebuah video viral yang memperlihatkan beberapa orang yang mengenakan kostum tradisional "menculik" seorang wanita di depan umum telah menimbulkan insiden di masyarakat.
Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan pengertian tradisi menikah, cara pelaksanaannya menurut adat istiadat masyarakat Sumba, dan mengapa tradisi ini kontroversial.
Perkawinan adat tangkap adalah suatu bentuk perkawinan yang diselenggarakan berdasarkan perjanjian adat di wilayah Sumba NTT.
BACA JUGA:Mengungkap Tradisi Suku Anak Dalam, Dibalik Ritual Melangun dan Hukum Adat yang Kuat
BACA JUGA:Indonesia! Misteri dan Keunikan Tradisi Kawin Tangkap di Sumba
Praktik ini memiliki berbagai nama, seperti Wenda Mawine, Yappa Mawinni, dan Kedu Ngidi Mawine, tergantung pada dialek dan wilayah di Sumba.
Tradisi ini diyakini sebagai warisan nenek moyang masyarakat Sumba yang dilakukan secara turun-temurun.
Eksekusi kawin tangkap memiliki aturan yang kuat berdasarkan hukum adat perkawinan Sumba.