Aksara ini digunakan untuk berkomunikasi, menulis sastra, dan mencatat sejarah suku Rejang. Selain itu, seni dan tari juga menjadi bagian penting dari budaya mereka.
BACA JUGA:Liburan Bebeda di PALI, Menjelajahi 4 Wisata Sejarah yang Cocok Akhir Pekan!
Tari kejei, misalnya, adalah tarian tradisional yang indah dan sarat makna, sering ditampilkan pada acara penyambutan atau pernikahan adat.
Musik tradisional juga memainkan peran penting dalam budaya mereka, dengan alat musik seperti gendang, gong, suling, dan rebana mengiringi berbagai peristiwa penting.
Adat Istiadat yang Menguatkan Keharmonisan Suku Rejang
Suku Rejang memiliki adat istiadat yang mengatur berbagai aspek kehidupan mereka, seperti perkawinan, kelahiran, kematian, dan lain-lain.
Salah satu adat yang unik adalah adat nganggung, di mana masyarakat memberikan bantuan berupa beras kepada keluarga yang mengalami musibah.
BACA JUGA:Masih Jadi Misteri Soal Situs Gunung Padang, Simak Apa Saja Kejanggalannya!
Adat ini menjadi bukti solidaritas dan kepedulian masyarakat Rejang terhadap sesama, memperkuat ikatan sosial di antara mereka.
Suku Rejang tidak hanya merupakan suku bangsa tertua di Sumatera, tetapi juga memiliki warisan budaya yang berharga dan menarik.
Dari aksara kaganga hingga tari kejei, serta adat nganggung, setiap aspek kebudayaan mereka merupakan bagian penting dari identitas dan kekayaan budaya Indonesia.
Melalui penghormatan dan pelestarian warisan budaya mereka, kita dapat memahami dan menghargai kontribusi yang berharga dari Suku Rejang dalam memperkaya keragaman budaya Indonesia.***