PAGARALAMPOS.COM - Suku Rejang merupakan salah satu suku bangsa tertua yang mendiami Pulau Sumatera, terutama di wilayah barat daya Provinsi Bengkulu.
Mereka diyakini sebagai penduduk asli Bengkulu, bahkan menjadi suku tertua di Bumi Rafflesia, dengan bahasa, budaya, dan adat istiadat yang khas dan berbeda dari suku-suku lain di Sumatra.
Dalam tulisan ini, kita akan melihat lebih dekat asal-usul, sejarah, budaya, dan tradisi yang membuat Suku Rejang begitu istimewa.
Asal-usul dan Sejarah Suku Rejang
Masyarakat setempat mempercayai bahwa nama "Rejang" berasal dari "Rhe Jang Hyang", seorang leluhur suku Rejang yang konon berasal dari Mongolia.
Rhe Jang Hyang bersama kelompoknya tiba di wilayah Bengkulu sekitar tahun 2090 SM dan mendirikan perkampungan di Kutai Nuak, Bengkulu Utara.
Ia dikenal sebagai "puyang rejang lebong", yang artinya leluhur suku Rejang.
Sejarah suku Rejang juga mencatat masa perlawanan mereka saat masa penjajahan Belanda di tahun 1860.
Meskipun wilayah mereka terletak jauh di pedalaman dan sulit dijangkau, mereka tidak luput dari penindasan Belanda.
BACA JUGA:Misteri Batu Megalitikum Lahat, Benarkah Karya Manusia Prasejarah Atau Kutukan Si Pahit Lidah?
Perlawanan dipimpin oleh Tuwi Kutei, kepala kutai yang dipilih berdasarkan garis keturunan petulai.
Perang Rejang berlangsung selama 10 tahun sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan monopoli perdagangan dan pajak Belanda.
Budaya dan Tradisi Suku Rejang
Suku Rejang memiliki budaya dan tradisi yang kaya. Salah satu yang paling menarik adalah aksara kaganga, sistem tulisan kuno suku Rejang yang menjadi salah satu khazanah budaya Indonesia tertua.