“Perlu diingat bahwa huruf nh Portugis mempunyai bunyi konsonan yang sama dengan nj Belanda atau nja Jawa,” tulis De Locomotief.
Ceri dalam bahasa Portugis disebut sama dengan kali. Itu sebabnya, etnolog Belanda PJ Veth menyebut, yang dimaksud Portugis Cerinhama itu adalah Kalinyamat.
BACA JUGA:Candi Tertinggi Diatas Gunung! Ini Penemuan Peninggalan Majapahit Yang Menakjubkan Di Jawa Timur
Namun, ketika Belanda melakukan penelitian arkeologi pada 1910 dan 1930, pejabat Jepara dan penduduk Jepara tidak tahu-menahu lokasi keraton Ratu Kalinyamat. Padahal mereka fasih bercerita mengenai legenda Ratu Kalinyamat.
“Reruntuhan keraton Kalinyamat (untuk sementara) telah dilukiskan oleh Dr Bosch berdasarkan keterangan Th C Leeuwendaal bahwa di daerah itu terdapat tempat-tempat yang bernama Kriyan, Pacinan, Kauman, dan Sitinggil,” tulis De Graaf dan Pigeaud.
Lalu De Graaf dan Pigeaud menyebut ekspidisi yang dilakukan oleh Antonio Hurdt pada 1678. Pada tahun itu, Hurdt melakukan ekspedisi Jepara-Kediri.
“Waktu ia mengadakan ekspedisi dari Jepara ke Kediri, melihat kolam dengan banyak kura-kura jinak di dalamnya, di dekat Kalinyamat. Sejak zaman dahulu kolam dengan kura-kura itu merupakan bagian dari taman istana kerajaan Jawa,” tulis De Graaf dan Pigeaud.
Artikel ini telah tayang di laman republika.com : Ratu Kalinyamat Disebut Juga Ratu Pajajaran dan Portugis Sebut Kalinyamat Sebagai Cerinhama, Apa Maksudnya?