PAGARALAMPOS.COM - Kurikulum Merdeka, yang telah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan pendidik dan masyarakat, kembali menjadi sorotan ketika beredar informasi tentang rencana peluncuran Kurikulum Nasional yang akan menggantikannya.
Kabar ini mencuat setelah gambar yang berisi program prioritas Kemendikbudristek tahun 2024 beredar luas di media sosial, menyebutkan tentang rencana peluncuran Kurikulum Nasional yang akan menggantikan Kurikulum Merdeka pada bulan Maret.
Munculnya informasi ini mengundang beragam reaksi dari kalangan guru di seluruh Indonesia.
Banyak yang bertanya-tanya apakah benar Kurikulum Merdeka akan digantikan oleh Kurikulum Nasional.
BACA JUGA:Produk Organik Indonesia Tembus Pasar Global di Pameran Biofach Jerman, Cek Lengkapnya Disini!
BACA JUGA:Kenapa Honda Vario Old Banya di Cari? Ini 5 Rahasianya, No 2 Paling Benar!
Namun, perlu ditegaskan bahwa ini bukanlah perubahan atau penggantian kurikulum dari Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Nasional, melainkan proses pengembangan dan penerapan Kurikulum Merdeka secara bertahap menjadi kurikulum nasional.
Dalam sebuah acara uji publik yang dilakukan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) pada bulan Februari 2024, sebanyak 152 perwakilan dari berbagai latar belakang pendidikan turut hadir untuk memberikan masukan terkait rancangan Permendikbudristek tentang Kurikulum Merdeka.
Tujuan utama dari acara tersebut adalah untuk mendapatkan umpan balik yang berharga dari para pemangku kepentingan pendidikan, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Anindito Aditomo, Kepala BSKAP Kemendikbudristek, menjelaskan bahwa sejak awal 2020, pengembangan Kurikulum Merdeka telah dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA:Sejarah Empat Lawang, Begini Asal Usul Nama Kabupaten yang Diyakini Terbentuk dari Empat Pendekar
BACA JUGA:Misteri di Balik Pesona Alam Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Indonesia! No 3 Menyimpa Harta Karun
Pada tahun 2021, sekitar 3.000 Sekolah Penggerak telah menerapkannya secara terbatas, diikuti oleh lebih dari 300 ribu satuan pendidikan yang memilih untuk menerapkannya secara sukarela pada tahun 2022 dan 2023.
Saat ini, sebanyak 80 persen sekolah di seluruh Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Namun, untuk memastikan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka dapat dilakukan secara menyeluruh di seluruh satuan pendidikan di Indonesia, Kemendikbudristek akan menjadikannya sebagai Kurikulum Nasional melalui penerbitan Permendikbudristek yang telah direncanakan.