PAGARALAMPOS.COM - Terlepas dari cerita Si Pahit lidah, masyarakat Sumsel meyakini bahwa sosok istri Si Pahit Lidah merupakan seorang Bidadari yang turun dari kayangan.
Penasaran kan bagaimana kisah pertemuan sang pendekar dengan istrinya tersebut?
Simak artikel ini sampai selesai agar tidak salah pemahaman.
Berikut tempat sosok bidadari yang merupakan istri Serunting Sakti saat pertama bertemu yang kami himpun dari berbagai sumber.
BACA JUGA:Sejarah Dan 10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Yang Paling Melegenda, Wong Kito Wajib Tau Ini!
Pemandian Puyang Putri terkenal sebagai sumber mata air alami dan sangat jernih, bahkan saking jernihnya air disini benda apapun yang ada dalamnya bisa terlihat begitu jelas.
Masyarakat asli Sumatera Selatan (Sumsel) pastinya mengenal legenda Si Pahit Lidah, seorang pendekar dengan kesaktian yang mampu mengubah apapun menjadi batu.
Masyarakat di berbagai daerah di Sumatera Selatan percaya bahwa legenda Si Pahit Lidah sebenarnya memiliki kemampuan tersebut dan merupakan seorang pejuang baik hati yang melindungi kebenaran.
Kepercayaan ini juga didukung dengan banyaknya situs megalitikum yang tersebar di beberapa wilayah di Sumatera Selatan, seperti Lahat, Muara Enim, Pagar Alam, dan Danau Ranau.
BACA JUGA:Jangan Bilang Anak Sumsel Jika Kalian Tidak Tau 4 Senjata Khas Ini!
Hingga saat ini, kisah legenda pendekar Serunting Sakti masih dilestarikan dalam masyarakat modern.
Bahkan masyarakat Sumsel terus menjaga tempat-tempat yang dianggap sebagai peninggalannya agar tidak rusak.
Puyang Putri yang merupakan istri Si Pahit Lidah diyakini masyarakat Sumsel terletak di Desa Sawah, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang.
Pemandian Puyang Putri adalah debit air yang terus mengalir dari dalam tanah dan tidak pernah kering walau dalam keadaan musim kemarau.
BACA JUGA:5 Upacara Adat Papua, Inilah Keunikan Tradisi Perkawinan Suku Biak Yang Masi Ada Hingga Sekarang