Mengupas 5 Adat Tradisi Maluku yang Masih Dijalankan Hingga Kini

Minggu 03-03-2024,00:33 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

MALUKU, PAGARALAMPOS.COM - Di dalam jantung keindahan kepulauan Maluku terdapat harta yang tak ternilai: adat dan tradisi yang masih teguh dipegang hingga hari ini. 

Dari perayaan yang meriah hingga upacara yang sarat makna, lima adat tradisi khas Maluku menampilkan kekayaan warisan budaya yang masih berdenyut kuat. 

Keberlangsungan praktik-praktik tradisional ini menjadi bukti kekentalan identitas dan kebanggaan masyarakat Maluku akan warisan nenek moyang mereka.

Mari kita mengupas lebih dalam tentang kelima adat tradisi yang mengukir jejak khas di tanah Maluku yang indah ini.

BACA JUGA:10 Tradisi Khas yang Membuat Dunia Tersenyum, Inilah Kisah Unik dari Berbagai Suku dan Negara!

1. Adat Cuci Negeri Soya

Setiap tahun, pada minggu kedua bulan Desember, masyarakat Maluku merayakan upacara adat yang disebut "Cuci Negeri Soya." 

Dipimpin oleh seorang Upulatu atau raja, upacara ini memiliki makna mendalam dalam membersihkan diri dari segala perasaan negatif, seperti perseteruan dan dengki. 

Rangkaian upacara melibatkan prosesi pembersihan negeri, perjalanan ke gunung Sirimaa, hingga upacara cuci air dan memakai kain gandong.

BACA JUGA:Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Suku Sikumbang

2. Upacara Fangnea Kidabela

Kawasan Kepulauan Tanimbar di Maluku Tenggara Barat menjadi saksi dari upacara adat yang disebut "Fangnea Kidabela." 

Bertujuan untuk memperkokoh hubungan sosial antar-masyarakat, upacara ini memanifestasikan kearifan lokal dalam menjaga persaudaraan. 

Dengan menggunakan simbol daun Lolat dan Kidabela, masyarakat menjalankan tradisi ini sebagai bentuk pencegahan terhadap konflik internal.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Tambo Bayang (1915), Jejak Suku Guci dari Muaro Paneh

Kategori :