Bahkan dalam moda flight altitude over ground surface, ketinggian terbang Kh-69 bisa hanya 50 meter saja dari permukaan. Sementara jarak jelahnya ditarget sampai 290 Km.
BACA JUGA:Keok Diihajar IFV Ukraina, Rusia Upgrade MBT T-90M Dengan Advanced Explosive Reactive Armor
Disokong mesin turbojet, Kh-69 mampu melesat 750 – 1.000 km per jam. Untuk sistem pemandu dan navigasi, Kh-69 mengadopsi NACS yang berbasiskan INS navigation yang dipadukan complex radio altimeter, speedmeter dan electo optical system).
Raduga State Machine Building Design Bureau sebagai perancang Kh-69 mengklaim bahwa akurasi rudal ini ada di rentang 5–7 meter.
Dengan desain sayap lipat, Kh-69 mirip dengan rudal jelajah Storm Shadow dan Taurus, rudal ini dapat terbang rendah mengikuti kontur permukaan bumi.
Beberapa sasaran dapat diprogram sebelum peluncuran, menjadikan ada opsi untuk pengalihan atau prioritas pada sasaran pada saat rudal beraksi.
Untuk Pasar Ekspor
Satu paket dengan Su-57, rudal Kh-69 juga dipasarkan Rusia untuk pasar ekspor (Kh-69E). Hal tersebut dibuktikan dari dipamerkannya rudal Kh-69 dalam Dubai Airshow 2023 di Unir Emirat Arab.
Saat itu, Rusia lewat Rosoboronexport menampilkan trio rudal maut terbaru yang menjadi senjata pamungkas untuk jet tempur Su-57.
Ketiga rudal yang dimaksud adalah rudal jelajah jarak jauh Kh-69, rudal udara ke udara jarak jauh RVV-BD dan rudal udara ke udara jarak dekat RVV-MD2. (*)