BACA JUGA:Miliki Akreditasi A, Ini 7 Kampus Terbaik di Jambi
BACA JUGA:Tak Hanya Hayam Wuruk, Inilah 5 Deretan Daftar Raja Paling Lama Jabatannya di Kerajaan Majapahit
Suatu hari, Si Pahit Lidah mengajak Puyang Putri untuk berkeliling Sumatera Selatan. Dia ingin menunjukkan keindahan dan kekayaan daerah asalnya. Dia juga ingin memperkenalkan Puyang Putri kepada masyarakat dan sahabat-sahabatnya.
Puyang Putri pun setuju dengan ajakan Si Pahit Lidah. Dia juga ingin melihat lebih banyak dunia manusia. Dia juga ingin lebih mengenal Si Pahit Lidah dan budayanya. Mereka pun berangkat bersama-sama.
Mereka mengunjungi berbagai tempat di Sumatera Selatan. Mereka melihat gunung, danau, sungai, hutan, sawah, dan desa-desa. Mereka juga melihat berbagai situs megalitik yang diyakini masyarakat sebagai bekas tapak Si Pahit Lidah. Mereka juga bertemu dengan berbagai orang yang ramah dan menyambut mereka dengan hangat.
Di mana-mana, mereka mendapat pujian dan hormat dari masyarakat. Mereka dianggap sebagai pasangan yang serasi dan sakti. Mereka juga dianggap sebagai pembawa berkah dan kemakmuran. Mereka pun merasa bahagia dan bersyukur.
BACA JUGA:Florawisata San Terra Malang, Menikmati Keindahan Alam dan Rekreasi Seru
Namun, tidak semua orang senang dengan kehadiran mereka. Ada juga orang-orang yang iri dan dengki. Mereka merasa terancam dengan kesaktian dan kepopuleran mereka. Mereka pun berusaha untuk menghalangi dan menghancurkan hubungan mereka.
Salah satu orang yang paling membenci mereka adalah Datuk Limau Manis, seorang bangsawan yang sombong dan jahat. Dia adalah musuh bebuyutan Si Pahit Lidah. Dia juga naksir Puyang Putri dan ingin merebutnya dari Si Pahit Lidah.
Datuk Limau Manis pun bersekongkol dengan beberapa orang jahat lainnya. Mereka merencanakan untuk menyerang Si Pahit Lidah dan menculik Puyang Putri. Mereka berharap dengan demikian, mereka bisa menguasai Sumatera Selatan dan mendapatkan Puyang Putri.
Suatu malam, ketika Si Pahit Lidah dan Puyang Putri sedang tidur di sebuah pondok di pinggir danau, Datuk Limau Manis dan anak buahnya menyerbu masuk. Mereka mengejutkan Si Pahit Lidah dan Puyang Putri dengan pedang dan tombak.
BACA JUGA:Cek Sejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukti Kekuasaannya Zaman Dahulu
BACA JUGA:Toyota Corolla Cross Kembali Hadir Dengan Desain Menawan dan Tangguh, Ini Penampakannya!
Si Pahit Lidah pun segera bangun dan melawan. Dia mengeluarkan lidahnya yang pahit dan mengubah beberapa orang jahat menjadi batu. Namun, dia tidak bisa menghadapi semua orang jahat sekaligus. Dia pun terluka dan terdesak.
Puyang Putri juga bangun dan membantu Si Pahit Lidah. Dia mengeluarkan mahkotanya yang bercahaya dan mengusir beberapa orang jahat. Namun, dia juga tidak bisa mengatasi semua orang jahat sekaligus. Dia pun terkepung dan terancam.