Kapal jung Majapahit memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan sampai muat 1.000 penumpang.
Kapal jung Majapahit memiliki beberapa tingkat atau geladak, yang digunakan untuk berbagai fungsi.
Geladak bawah digunakan untuk menyimpan barang-barang, seperti makanan, minuman, senjata, atau hewan.
Geladak tengah digunakan untuk tempat tinggal atau beristirahat para awak kapal, yang terdiri dari prajurit, pedagang, atau utusan.
BACA JUGA:Gending Sriwijaya, Mengandung Makna dan Filosofis Bukti Kejayaan dan Keagungan Kerajaan Sriwijaya
Geladak atas digunakan untuk tempat mengemudi atau memerintah kapal, yang ditempati oleh kapten, komandan, atau bangsawan.
Kapal jung Majapahit memiliki berbagai macam senjata perang, seperti tombak, pedang, panah, busur, meriam, atau bom.
Senjata-senjata ini digunakan untuk menyerang atau membela diri dari musuh, baik di laut maupun di darat.
Kapal jung Majapahit juga memiliki berbagai macam peralatan navigasi, seperti kompas, peta, atau bintang.
BACA JUGA:Taklukkan Kerjaan yang Paling Ditakuti, Majapahit Ahirnya Berhasil Runtuhkan Kerajaan Sriwijaya
Peralatan-peralatan ini digunakan untuk menentukan arah, posisi, atau jarak kapal, agar tidak tersesat atau salah tujuan.
Kapal jung Majapahit memiliki wilayah pelayaran yang sangat luas, yaitu wilayah laut selatan.
Wilayah ini meliputi Samudra Hindia, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Banda, Laut Flores, Laut Timor, dan Laut Arafura.
Kapal jung Majapahit juga mampu menyeberangi Samudra Pasifik, menuju ke wilayah Amerika Selatan, seperti Peru atau Meksiko.
BACA JUGA:Kalian Wajib Paham, Ternyata Ada 2 Cerita Rakyat Kerajaan Sriwijaya yang Penuh Misteri!
Kapal jung Majapahit dikatakan lebih tangguh dari kapal laksamana Cheng Ho, yang merupakan kapal perang dari Dinasti Ming, Cina.