Pasukan darat Majapahit bersifat multietnis, yaitu terdiri dari berbagai suku, ras, atau agama yang ada di Nusantara.
Hal ini menunjukkan bahwa Majapahit adalah kerajaan yang toleran dan inklusif, yang menghargai keberagaman dan kesatuan.
Pasukan darat Majapahit juga terdiri dari pasukan yang berasal dari negara bawahan atau pemimpin daerah, yang setia dan taat kepada Majapahit.
Sebagaimana dicatat Hikayat Raja-Raja Pasai, pasukan Majapahit meliputi orang Jawa, Bali, Madura, Sunda, Palembang, Minangkabau, Bugis, Makassar, dan lain-lain.
Pasukan Laut Majapahit
Pasukan laut Majapahit adalah pasukan yang bertugas untuk menjaga dan menguasai wilayah perairan Nusantara, yang sangat luas dan strategis.
Pasukan laut Majapahit juga bertugas untuk menjalin hubungan dagang dan diplomasi dengan negara-negara lain, serta menyebarluaskan budaya dan agama Majapahit ke berbagai daerah.
Pasukan laut Majapahit memiliki berbagai macam kapal perang, yang dibuat dengan teknologi dan keterampilan yang tinggi.
Kapal perang Majapahit terbuat dari kayu yang kuat dan tahan air, seperti jati, ulin, atau meranti.
BACA JUGA:Taukah Kamu? Inilah 5 Daftar Raja dengan Masa Jabatan Paling Lama di Kerajaan Majapahit
Kapal perang Majapahit juga dilengkapi dengan layar, kemudi, dayung, dan lambung yang dapat menampung banyak barang atau orang.
Kapal perang utama pasukan laut Majapahit adalah kapal jung, yang merupakan kapal raksasa yang sangat mengagumkan.
Kapal jung adalah kapal yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, yang memiliki nama lain yaitu jong.
Jong adalah istilah yang berawal dari salah satu kata bahasa Jawa Kuno, yang artinya adalah sejenis perahu.