Salah satu orang yang paling membenci mereka adalah Datuk Limau Manis, seorang bangsawan yang sombong dan jahat. Dia adalah musuh bebuyutan Si Pahit Lidah. Dia juga naksir Puyang Putri dan ingin merebutnya dari Si Pahit Lidah.
Datuk Limau Manis pun bersekongkol dengan beberapa orang jahat lainnya. Mereka merencanakan untuk menyerang Si Pahit Lidah dan menculik Puyang Putri. Mereka berharap dengan demikian, mereka bisa menguasai Sumatera Selatan dan mendapatkan Puyang Putri.
Suatu malam, ketika Si Pahit Lidah dan Puyang Putri sedang tidur di sebuah pondok di pinggir danau, Datuk Limau Manis dan anak buahnya menyerbu masuk. Mereka mengejutkan Si Pahit Lidah dan Puyang Putri dengan pedang dan tombak.
Si Pahit Lidah pun segera bangun dan melawan. Dia mengeluarkan lidahnya yang pahit dan mengubah beberapa orang jahat menjadi batu. Namun, dia tidak bisa menghadapi semua orang jahat sekaligus. Dia pun terluka dan terdesak.
BACA JUGA:Sejarah Daerah Sumedang, Ternyata Ini Asal-usul Dari Gunung Tampomas Yang Melegenda!
Puyang Putri juga bangun dan membantu Si Pahit Lidah. Dia mengeluarkan mahkotanya yang bercahaya dan mengusir beberapa orang jahat. Namun, dia juga tidak bisa mengatasi semua orang jahat sekaligus. Dia pun terkepung dan terancam.
Datuk Limau Manis melihat kesempatan itu. Dia pun menyelinap ke belakang Puyang Putri dan menarik rambutnya. Dia lalu mengangkat Puyang Putri dan membawanya pergi. Dia berteriak dengan sombong.
“Haha, akhirnya aku berhasil mendapatkan bidadari yang kucintai. Aku akan membawanya ke istanaku dan menjadikannya istriku. Si Pahit Lidah, kau bisa mati di sini. Kau tidak akan pernah melihat Puyang Putri lagi. Selamat tinggal, pendekar sakti yang kalah olehku.” ujar Datuk Limau Manis dengan mengejek.
Si Pahit Lidah mendengar teriakan Datuk Limau Manis. Dia pun menoleh dan melihat Puyang Putri dibawa pergi. Dia merasa sedih dan marah. Dia pun berteriak dengan lantang.
BACA JUGA:Misteri Gunung Ungaran, Inilah 4 Legenda yang Menghantui Para Pendaki
“Datuk Limau Manis, kau jangan bermimpi. Aku tidak akan membiarkanmu membawa Puyang Putri. Aku akan mengejarmu dan menyelamatkannya. Aku akan menghancurkanmu dan mengembalikan keadilan. Puyang Putri, tunggu aku. Aku akan segera datang. Aku mencintaimu.” ujar Si Pahit Lidah dengan berapi-api.
Puyang Putri juga mendengar teriakan Si Pahit Lidah. Dia pun menangis dan berteriak balik.
“Si Pahit Lidah, aku juga mencintaimu. Aku tidak mau bersama Datuk Limau Manis. Aku hanya mau bersama kamu. Aku akan menunggumu. Aku akan berdoa untukmu. Aku percaya kamu bisa menyelamatkanku.” ujar Puyang Putri dengan haru.
BACA JUGA:Legenda Danau Ranu Kumbolo yang Terkenal di Tanah Jawa
Mereka pun saling berteriak dan berjanji. Mereka pun saling berpandangan dan berdoa. Mereka pun saling berpegangan hati dan berharap.
Akankah Si Pahit Lidah berhasil mengejar Datuk Limau Manis dan menyelamatkan Puyang Putri? Akankah mereka bisa bersatu kembali dan hidup bahagia? Akankah mereka bisa mengalahkan kejahatan dan membawa perdamaian? Simak kelanjutan kisah mereka di artikel selanjutnya.***