PAGARALAMPOS.COM - Sungai Musi adalah salah satu sungai terpanjang dan terpenting di Sumatera Selatan.
Sungai ini memiliki sejarah, fungsi, dan arti yang beragam bagi masyarakat di sepanjang alirannya.
Sejarah
Sungai Musi sudah menjadi pusat peradaban sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang.
Nama sungai ini berasal dari kata “Mu Ci” yang berarti “ibu kota” dalam bahasa Tionghoa kuno.
BACA JUGA:Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suiu Daya KOMERING di Sumsel
Sungai ini juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah, seperti penyerangan Belanda, Jepang, dan Inggris, serta perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sungai Musi juga dikenal sebagai “Batanghari Sembilan” yang berarti sembilan sungai besar, yaitu Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi.
Yaitu Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Rupit, dan Sungai Ogan.
BACA JUGA:Penemuan Prasasti Kuno di Sacsayhuamán Berusia 30.000 Tahun, Mengguncang Sejarah Manusia
Fungsi
Sungai Musi memiliki fungsi yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat, baik sebagai sumber air, sarana transportasi, irigasi, perikanan, pariwisata, maupun pembangkit listrik.
Sungai ini juga menjadi penghubung antara daerah pedalaman dan pesisir, serta antara Sumatera Selatan dengan provinsi lainnya.
Sungai Musi juga menjadi tempat berlangsungnya tradisi perahu baganduang, yaitu perlombaan perahu yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan lampu, yang biasanya digelar pada malam hari menjelang hari raya Idul Fitri.
BACA JUGA:Menjelajahi Benteng Toboali: Warisan Sejarah yang Menjadi Daya Tarik Wisata Bangka Selatan