Jalur pendakian yang tidak memiliki jalur pasti membuatnya kurang cocok untuk pemula.
Keterampilan dalam bernavigasi sangat dianjurkan, dan bagi yang tidak berpengalaman, sebaiknya melibatkan seorang pemandu jalan.
Pendakian ke Gunung Djadi juga memerlukan izin dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, kemudian ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau.
Salah satu daya tarik Gunung Djadi adalah keberagaman alam yang ditawarkannya selama perjalanan.
BACA JUGA:Cocok Untuk Liburan, 6 Wisata Andalan di Trenggalek 2024 yang Instagramable
Tujuh air terjun dengan ketinggian antara 3 hingga 30 meter, vegetasi alami seperti pinus, damar, anggrek hutan, anggrek tebu, manau, kantong semar, dan lainnya,
serta berbagai jenis burung menjadi suguhan menarik di sepanjang jalur pendakian.
Meskipun menantang, tidak banyak pendaki yang mampu menaklukkan gunung ini, dan baru-baru ini
tim Mapalindo Unri dan Ekspedisi Atap Negeri yang diinisiasi oleh Fiersa Besari berhasil mencapai puncak Gunung Djadi.
BACA JUGA:Cuma 1 Jam dari Jakarta, Camping Seru di Taman Wisata Alam Gunung Pancar Cocok Untuk Keluarga!
Banyak yang terkejut mengetahui bahwa Provinsi Riau, yang mungkin dianggap tidak memiliki gunung
sebenarnya menyimpan keindahan Gunung Djadi di Hulu Sungai Kampar, Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
Dalam rangka mendukung keberlanjutan wisata Gunung Djadi, perlu adanya upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Melalui keajaiban alam tersembunyi ini, Provinsi Riau semakin membuktikan bahwa pesonanya tidak hanya terbatas pada keindahan pantainya
tetapi juga meliputi kekayaan alam di ketinggian gunung yang memukau.*