Flavonoid sendiri termasuk senyawa antioksidan yang biasanya terkandung dalam buah-buahan atau sayuran.
Selain itu, biji gambas juga bersifat analgesik, artinya dapat menghilangkan nyeri.
Dalam percobaan, flavonoid dalam oyong yang diekstrak dalam etanol menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan pada dosis 300 mg/kg sedangkan aktivitas analgesik pada dosis 400 mg/kg.
3. Melawan infeksi bakteri
Beberapa penelitian terbaru menyoroti manfaat ekstrak oyong untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Penelitian dari International Journal of Pharma and Bio Sciences menemukan nanopartikel yang dibuat dari larutan ekstrak daun gambas memiliki aktivitas antimikroba yang signifikan untuk melawan bakteri.
Potensi antimikroba dari hasil uji in vitro dapat menghambat infeksi bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus (penyebab keracunan makanan).
Hasil tersebut didapatkan dari percobaan ekstrak metanol buah, biji, daun, dan akar tanaman gambas.
Hasil penelitian juga menunjukkan ekstrak buah dan daun gambas dapat menghambat perkembangan bakteri Klebsiella pneumoniae (penyebab pneumonia).
4. Menekan perkembangan kanker
Penelitian terbaru dari Biomedicine & Preventive Nutrition memperlihatkan ekstrak metanol oyong mengurangi perkembangan tumor ganas pada tikus secara signifikan.
Peneliti juga mengamati efek penghambatan ekstrak etanol daun gambas juga pada garis sel kanker paru-paru manusia
Hasil penelitian pada hewan ini menunjukkan secara signifikan meningkatkan kematian sel kanker.
Namun, penelitian belum bisa mengumpulkan bukti yang cukup bahwa gambas punya manfaat mengambat perkembangan kanker.
Riset masih berupa pengujian awal sehingga peneliti belum bisa menarik kesimpulan apa pun.
5. Mengobati rinitis alergi