Diterjemahkan sebagai "Seribu Pintu" dalam bahasa Indonesia, Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Semarang, Jawa Tengah.
Dibangun oleh Belanda antara tahun 1904 dan 1907, Lawang Sewu awalnya berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Belanda Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Nama gedung yang berarti "Seribu Pintu" ini berlebihan karena memiliki 429 jendela namun sebenarnya tidak ada pintu.
BACA JUGA:Taukah Kamu? Inilah 9 Surga Tersembunyi yang Ada di Papua Barat
BACA JUGA:Wisata Temanggung Mempesona, 10 Tempat Liburan yang Punya Spot Foto dengan Background Alam Terbaik!
Desain Lawang Sewu yang besar dan mengesankan, menampilkan banyak jendela tinggi dan lebar, memberikan ilusi banyak pintu.
Selama bertahun-tahun, Lawang Sewu telah menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah.
Pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia menjadi medan pertempuran pada Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945).
Bangunan tersebut dipertahankan oleh pemuda Indonesia dari serangan pasukan Gurkha sehingga mengakibatkan tujuh korban jiwa.
BACA JUGA:Gak Usah Bingung Lagi, Coba Rekomendasi 5 Model Rambut Cocok untuk Setiap Bentuk Wajah
BACA JUGA:Mengungkap Keiritan Konsumsi Bahan Bakar Honda Brio RS 2024, Ini Selengkapnya!
Lawang Sewu juga berfungsi sebagai penjara pada masa pendudukan Belanda dan Jepang, dengan beberapa ruangan diubah menjadi ruang penyiksaan.
Setelah Indonesia merdeka, kepemilikan Lawang Sewu beberapa kali berpindah tangan. Saat ini dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia (Perusahaan Kereta Api Indonesia).
Lawang Sewu terkenal dengan reputasinya yang misterius dan angker, dipicu oleh sejarah kelamnya.
Beredar cerita tentang terowongan rahasia bawah tanah yang menghubungkan Lawang Sewu dengan bangunan lain, penampakan lelaki tua misterius di dalam gedung, dan pohon angker di halaman belakang.