Menurut prasasti Siwagrha, pembangunannya dimulai sekitar tahun 850 M pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan dikembangkan lebih lanjut oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.
Seiring berjalannya waktu, raja-raja berikutnya seperti Daksa dan Tulodong memperluas dan menyempurnakan kompleks candi.
Prambanan erat kaitannya dengan legenda kisah cinta naas antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.
BACA JUGA:Menjejak Keagungan Arsitektur Masjid 1000 Tiang di Jambi, Begini Sejarahnya
Ceritanya menceritakan kerajaan Prambanan diserang oleh kerajaan Pengging yang dipimpin oleh pangeran sakti Bandung Bondowoso.
Meskipun persiapan Prambanan kurang, kekuatan gaib Bandung Bondowoso, termasuk tentara jin, membuat kerajaan kewalahan.
Usai pertempuran, Bandung Bondowoso menduduki istana Prambanan, dan cerita berubah ketika ia jatuh cinta pada Roro Jonggrang, putri penguasa Prambanan.
Namun, Roro Jonggrang, yang berkonflik dengan Bandung Bondowoso yang membunuh ayahnya, menetapkan syarat yang mustahil untuk menikahinya.
BACA JUGA:Menikmati Surga Alam Pantai Drini, Destinasi Wisata Tersembunyi di Jogja Tiket Masuknya Cuman Segini
BACA JUGA:Dibalik Gaji Tinggi, Melihat Sisi Gelap 6 Profesi Paling Berbahaya di Dunia
Dia memintanya untuk membangun seribu kuil dan dua sumur dalam satu malam. Percaya diri dengan pasukan jinnya, Bandung Bondowoso pun mengamini.
Pada malam tantangan, tentara jinnya bekerja dengan cepat.
Karena panik, Roro Jonggrang merancang trik cerdik untuk menciptakan ilusi fajar dengan menyalakan api, menumbuk padi, dan menebarkan bunga harum.
Jin yang mengira hari sudah pagi, pergi, dan Bandung Bondowoso tidak memenuhi syarat tersebut.
BACA JUGA:Hanya 90 Menit dari Kota Bangung Pesona Tersembunyi Pangalengan, Menjelajahi Dataran Tinggi Nimo