Namun, pesawat menghilang tiba-tiba di radar dan hilang kontak. Naasnya pesawat tersebut menabrak salah satu dinding gunung yang terjal.
Pesawat itu pun langsung hancur berkeping-keping karena melaju dengan kecepatan ratusan kilometer per jam sehingga tak ada satu pun penumpang yang selamat dalam peristiwa maut tersebut.
Bagi dunia penerbangan, kawasan tersebut dianggap maut dan tidak boleh dilalui. Korban Sukhoi di Gunung Salak adalah salah satu dari sekian banyak kejadian pesawat atau helikopter jatuh di wilayah ini.
Berdasarkan penelitian, seringnya kabut muncul secara tiba-tiba adalah penyebab utama musibah penerbangan di gunung Salak. (*)