Dianggap Kriminalitas dan Melanggar HAM? 4 Budaya Adat Istiadat Suku Indonesia Memang Anrh Bin Ajaib!

Rabu 24-01-2024,18:03 WIB
Reporter : Devi
Editor : Devi

BACA JUGA:Kaum Jomblo Wajib Kepo, Ternyata Sejumlah Suku Ini Penghasil Wanita Cantik!

BACA JUGA:Ternyata Ada Loh ban Terbaik jadi Langganan! Keberadaan para duta di lingkungan masyarakat Kota Kayuagung sangatlah diterima.  Para Duta dianggap memiliki sifat dermawan karena telah membantu perekonomian daerah. Bahkan para Duta yang berangkat ke luar negeri dianggap sebagai “pahlawan devisa” setelah mendapatkan uang dari hasil pekerjaannya sebagai pencuri di negara lain. Aksi kriminalitas yang dilakukan oleh Duta di luar negeri misalnya pernah terjadi di Malaysia pada tahun 2017 lalu.

BACA JUGA:Kamu Mau Tau 4 Wisata Yang Terkenal Di Majalengka? Baca Artikel Ini!

BACA JUGA:Berikan Rasa Aman, Dinas PUTR Kota Pagar Alam Sehari Perbaiki 5 Titik Penerangan Jalan

Pelaku bernama M Ropi Bin Abdul Wahid.  Ia merupakan warga kelurahan Sidokersa Kecamatan Kayuagung.

Dalam aksi pencuriannya, ia tewas setelah mendapatkan tembakan dari Polisi Malaysia

Salah satu yang menarik dari Duta adalah adanya proses ritual yang mereka lakukan sebelum pergi berangkat ke luar kota untuk menjadi pencuri atau bandit seperti sedekahan dan yasinan.

BACA JUGA:Rahasia Misterius di Balik Makam Para Wali di Gunung Salak, Cerita Seram di Tengah Hutan yang Bikin Merinding!

BACA JUGA:Kaum Jomblo Wajib Kepo, Ternyata Sejumlah Suku Ini Penghasil Wanita Cantik! Dalam prosesi ritual tersebut mereka akan mengundang masyarakat sekitar, ketua RT, Lurah, Camat dan para ulama-ulama setempat.  Hal ini dilakukan agar para Duta yang akan berangkat ke luar kota bisa pulang dengan selamat dan berhasil menjadi sukses.

BACA JUGA:Serumpun dan Berada di Pulau yang Sama, Papua dan Papua New Guinea Ternyata Tak Sama dan Banyak Perbedaanya

2. Budaya kekerasan Carok dari Madura

Budaya kriminalitas lain di Indonesia yang juga terkenal adalah Carok.

Budaya Carok berasal dari masyarakat Madura.  Carok dalam bahasa Kawi Kuno yang artinya perkelahian.

BACA JUGA:Saatnya Holiday, Ke Majalengka Lebih Asik, Intip Lokasi Wisata Hitsnya

BACA JUGA:Ternyata Ini Keunggulan dan Kelemahan Motor Honda CRF, Cek Faktanya Disini! Perkelahian tersebut biasanya melibatkan dua orang atau antar penduduk desa seperti yang sering terjadi di daerah Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.  Carok dipraktekan dengan bertarung menggunakan celurit sebagai senjata khas masyarakat Madura.

Faktor yang mendorong masyarakat madura melakukan Carok adalah karena merasa harga dirinya telah direndahkan. Di dalam masyarakat Madura sendiri terdapat ungkapan yang mengharuskan mereka untuk mempertahankan harga dirinya yaitu Lebbi Bagus Pote Tollang Atembang Pota Mata (lebih baik mati, daripada hidup menanggung malu).

Kategori :