Indonesia Pernah Gunakan 2 Rudal Houthi Anti Kapal, Berhulu Ledak Nuklir

Sabtu 13-01-2024,04:41 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

Rubezh bergerak pada ketinggian 25, 50 atau 250 meter di atas permukaan laut, tergantung pada pengaturan yang telah diprogram sebelum diluncurkan.

BACA JUGA:Pertempuran Pertama Uni Soviet Menahan Gempuran Nazi Jerman pada Perang Dunia II (03)

Mohit (S-75 Dvina)

Mohit adalah rudal hanud balistik hasil konversi dari rudal hanud (pertahanan udara) jarak jauh S-75 Dvina buatan Soviet.

Dengan modifikasi oleh Iran, Mohit dapat melakukan serangan ke sasaran di permukaan laut. Mohit terakhir kali dipamerkan Houthi dalam sebuah parade pada tahun 2022.

BACA JUGA:Pertempuran Pertama Uni Soviet Menahan Gempuran Nazi Jerman pada Perang Dunia II (02)

Detail tentang kemampuan Mohit belum diketahui, namun diperkirakan tidak jauh dari spesfikasi dasar S-75. Rudal ini berbobot 2.300 ton.

Yang ditenagai solid-fuel booster dan storable liquid-fuel upper stage. Jarak jangkaunya sebagai rudal hanud 45 km dengan ketinggian maksimum 25.000 meter.

Rudal ini dapat melesat dengan kecepatan Mach 3.5. S-75 Dvina atau dalam kode NATO SA-2 Guideline, juga pernah memperkuat arsenal hanud pengaman Ibu kota Jakarta di era 60-an. (*)

Kategori :