PAGARALAMPOS.COM - Suku Fore di Papua Nugini menjadi sorotan karena tradisi kanibalisme atau kanibalismenya.
Tradisi leluhur memakan sanak saudara yang sudah meninggal.
Suku Fore melaksanakan upacara ini sebagai upacara pemakaman, dua hari setelah kematian keluarga tersebut.
Keluarga laki-laki makan daging, perempuan makan otak.
BACA JUGA:Suku Fore yang Terdapat di Pulau Terpencil Oseania, Lakukan Kanibalisme!
Di sebuah pulau terpencil di Oseania, terdapat suku bernama Fore, yang hidup menurut tradisi unik namun kontroversial.
Suku ini membakar kanibalisme sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat dan menguburkan orang mati.
Namun, apa yang dulunya dianggap sebagai tradisi keagamaan ternyata membawa malapetaka bagi suku ini.
Mulai tahun 1950an, anggota suku Fore mulai menderita penyakit aneh yang disebut kuru.
BACA JUGA:7 Spot Lokasi Liburan Akhir Tahun Di Kebumen, Jangan Sampe Nyesel Kalo Ga Tau Ini!
Penyakit ini menimbulkan gejala seperti menggigil, kehilangan keseimbangan, kesulitan berbicara dan akhirnya berujung pada kematian.
Kuru adalah penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh prion, protein abnormal yang menyerang sel saraf.
Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi daging yang terkontaminasi atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Penyakit ini memiliki masa inkubasi yang panjang, yaitu antara 5 hingga 20 tahun, sehingga gejala baru muncul setelah waktu yang cukup lama.
BACA JUGA:Gak Bakal Nyesel Liburan Kesini! Inilah 7 Lokasi Destinasi Wisata di Kebumen