Suku Fore yang Terdapat di Pulau Terpencil Oseania, Lakukan Kanibalisme!

Suku Fore yang Terdapat di Pulau Terpencil Oseania, Lakukan Kanibalisme!

Suku Fore yang Terdapat di Pulau Terpencil Oseania, Lakukan Kanibalisme!-net-

PAGARALAMPOS.COM - Pada pulau terpencil di Oseania, terdapat sebuah suku bernama Fore, yang hidup dengan tradisi unik namun kontroversial.

Suku ini membakar kanibalisme sebagai bentuk penghormatan dan penguburan bagi yang telah meninggal dunia.

Akan tetapi, apa yang tadinya dianggap sebagai tradisi keagamaan ternyata membawa malapetaka bagi suku ini.

Mulai dari tahun 1950-an, anggota suku Fore mulai menderita penyakit aneh yang dikenal sebagai kuru.

BACA JUGA:Deretan 6 HP Samsung A Series, Miliki Spek Bagus Dan Harga Bersahabat!

BACA JUGA:Hobby Nongkrong? Kota Medan Punya Tempat Asyik Buat Berkumpul Nikmati Kebersamaan Bersama Keluarga dan Kolega

Penyakit ini menimbulkan gejala seperti menggigil, kehilangan keseimbangan, berbicara kesulitan, dan akhirnya berujung pada kematian.

Kuru adalah penyakit degeneratif otak yang disebabkan oleh prion, yaitu protein abnormal yang menyerang sel saraf.

Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi daging yang terkontaminasi atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Penyakit ini memiliki masa inkubasi yang panjang, yaitu antara 5 hingga 20 tahun, sehingga gejala baru muncul setelah waktu yang cukup lama.

BACA JUGA:Keren! 7 Pantai di Lampung yang Punya Keindahan Memukau, Cocok Untuk Liburan Bersama Keluarga

BACA JUGA:Pemburu Spot Foto Keren Wajib Kesini! 4 Destinasi Wisata di Majalengka Ini Punya Pemandangan Elok Sekali

Gejalanya mirip dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD) pada manusia dan penyakit sapi gila (BSE) pada hewan.

Pada tahun 1957, seorang dokter Australia bernama Vincent Zigas menjadi yang pertama kali menemukan adanya penyakit kuru pada suku Fore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: