Dia adalah seorang pemuda yang cakap, serta menguasai olah kanuragan. Dengan siasat mereka akhirnya berhasil membunuh Arya Penangsang.
BACA JUGA:Kegagalan Majapahit Digantikan Kerajaan ini Untuk Menaklukkan Pajajaran, Siapakah Kerajan itu?
Setelah berhasil membunuh Arya Penangsang, Ki Juru Martani menyampaikan laporan kepada Hadiwijaya bahwa Adipati Jipang Panolang mati dibunuh Ki Pemanahan dan Ki Penjawi.
Sebelumnya Sultan Hadiwijaya berjanji jika berhasil membunuh Arya Panangsang akan diberikan tanah perdikan Mataram ke Ki Ageng Pemanahan dan daerah Pati kepada Ki Penjawi.
Kemudian Ki Ageng Pemanahan dengan ditemani Sunan Kalijaga menagih janji ke Sultan Hadiwijaya agar memberikan tanah perdikan Mataram kepadanya.
Lalu setelah Alas Mentaok (tanah perdikan Mataram) diberikan ke Ki Ageng Pemanahan, dia mulai membuka Desa Mataram tahun 1556.
Konon, sesudah membuka Desa Mataram, Ki Pemanahan pergi mengunjungi sahabatnya di Desa Giring.
Pada saat itu Ki Ageng Giring baru saja mendapatkan buah kelapa muda bertuah yang jika diminum airnya sampai habis, si peminum akan menurunkan raja-raja Jawa.
Ki Pemanahan tiba di rumah Ki Ageng Giring dalam keadaan haus. Dia langsung menuju dapur dan menemukan kelapa muda itu.
Dalam sekali teguk, Ki Pemanahan menghabiskan airnya.
Ki Giring tiba di rumah sehabis mandi di sungai. Dia kecewa karena tidak jadi meminum air kelapa bertuah tersebut.
Namun, akhirnya Ki Ageng Giring pasrah pada takdir bahwa Ki Ageng Pemanahan yang dipilih Tuhan untuk menurunkan raja-raja di pulau Jawa.
Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat lalu digantikan oleh Sutawijaya. Ki Juru Mertani lalu menjadi penasihat Sutawijaya.
Dia bersama Sutawijaya membangun kekuatan pasukan Mataram. Peran Juru Mertani terlihat saat Mataram berperang melawan Pajang.