Punya Makna Spiritual, Inilah Fakta Gunung Kawi yang Jadi Tempat Bertapa Para Raja Dahulu Kala

Rabu 13-12-2023,03:37 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Kawi, sebuah tempat yang tidak hanya menakjubkan secara alamiah tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mendalam, menjadi saksi bisu dari kebijaksanaan para raja pada masa lampau.

Terletak di antara pepohonan yang rindang dan sungai yang mengalir tenang, Gunung Kawi menjadi tempat bertapa para raja dengan sejarah yang kaya dan misteri yang memikat.

Pemandangan indahnya hanya sebagian dari pesonanya; di balik keindahan alamnya terdapat jejak-jejak pertapaan yang dipenuhi dengan aura keagungan dan kedamaian.

Inilah Gunung Kawi, tempat di mana para raja mencari makna spiritual dan menyatu dengan kebesaran alam semesta.

BACA JUGA:Wow! Wanita Bisa Lebih Awet Muda Lho! Ternyata Gara – Gara Pakai 4 Model Rambut Pendek Keren Ini!

Tiga sejarah misteri yang ada di gunung kawi, salah satunya Mitos Pohon Dewandaru yang dinamakan pohon Dewandaru atau pohon Kesabaran.

Gunung Kawi yang terletak di Malang, Jawa Timur.

Mungkin sudah sering terdengar bahwa Gunung Kawi digunakan sebagai lokasi wisata spiritual dan juga lokasi mencari ‘pesugihan’.

Mungkin yang terlintas dalam pikiran adalah betapa mistisnya lokasi ini.

Yuk, simak penjelasn sejarah misteri gunung kawi dibawah ini:

BACA JUGA:Kamu Harus Tau! inilah Penyebab Munculnya Mata Ikan di Tangan dan Cara Mengatasinya

1. Asal Mula Gunung Kawi

Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Kawi bermula dari sosok penasihat Pangeran Diponegoro yang bernama Kanjeng Zakaria II alias Eyang Soedjogo yang melipir ke daerah selatan Jawa Timur lantas membuat padepokan.

Setelah menetap sekian lama, beliau mengangkat dua orang murid yang bernama RM Jonet dan Ki Moeridun untuk membuka wilayah hutan sebelah selatan Gunung Kawi.

Mereka berdua berbondong-bondong bersama dengan Mbah Wonosari membawa dua pusaka bernama ‘Kudi Caluk’ dan ‘Kudi Pecok’ yang akhirnya menjadi daerah Gunung Kawi seperti yang kita lihat sekarang.

BACA JUGA:Mata Bayi Sering Belekan? Begini Cara Menanganinya

Lalu tempat permukiman baru tersebut kemudian menjadi tempat pengungsian banyak orang yang berkunjung di wilayah Gunung Kawi, mulai dari penduduk suku Jawa, luar Jawa, etnis Tionghoa hingga sampai mancanegara.

Hal inilah yang menciptakan perpaduan budaya dan suku di daerah setempat yang membuat kebudayaannya menjadi unik dan nyentrik.

2. Mitos Pohon Dewandaru yang Terkenal

Usai melakukan babat alas, Eyang Soedjogo kemudian menetap di area Gunung Kawi hingga akhir hayatnya.

Adapun ia meninggal dunia pada malam Senin Pahing, 22 Januari 1871.

BACA JUGA:Wisata Gunung Kawi yang Tak Jauh Dari Kata Mistis!

Itulah mengapa para wisatawan maupun peziarah banyak berdatangan ke makam Eyang Soedjogo pada malam Senin Pahing yang bertepatan dengan wafatnya beliau.

Semasa hidupnya, Eyang Soedjogo konon menanam sebuah pohon yang merupakan perwujudan dari tongkatnya.

Pohon tersebut dinamakan pohon Dewandaru atau pohon Kesabaran.

Pohon Dewandaru tersebut hingga kini dipercaya bahwa ranting, buah dan daunnya bisa menjadi jimat yang bisa mendatangkan kekayaan bagi orang yang bisa mendapatkannya.

Namun seperti namanya yaitu pohon kesabaran, dibutuhkan kesabaran hingga berbulan-bulan untuk bisa menunggu beberapa bagian dari pohon itu jatuh.

BACA JUGA:WIsata Seru dan Asyik di Camp Hulu Cai Bogor

3. Tempat Bertapa Para Raja Dahulu Kala

Konon Gunung Kawi diyakini sebagai tempat pertapaan para raja Jawa di zaman dahulu.

Salah satunya yang paling terkenal adalah Prabu Kameswara.

Salah satu situs peninggalan yang terdapat di Gunung Kawi yaitu sebuah keraton yang terletak di ketinggian 700 meter dengan daya tempuh sekitar setengah jam dari makam Eyang Soedjogo.

Keraton tersebut diyakini sebagai tempat bertapa sosok Prabu Kameswara. Cerita yang beredar adalah bahwa setelah sang Prabu selesai bertapa di tempat itu, beliau berhasil menyelesaikan kekacauan politik di kerajaannya.

Berdasarkan legenda tersebut, petilasan itu banyak digunakan sebagai praktik pemujaan bahkan pesugihan.*

 

Kategori :