PAGARALAMPOS.COM – Gunung Kawi, terletak di Malang, Jawa Timur, merupakan lokasi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang signifikan.
Tempat ini terkenal sebagai lokasi pertapaan para raja pada masa lalu, yang datang untuk mencari kedamaian dan makna spiritual.
Gunung Kawi dikelilingi oleh hutan lebat dan aliran sungai yang tenang, menciptakan suasana yang penuh kedamaian dan misteri.
Keindahan alamnya tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga menambah aura spiritual yang menyelimuti tempat ini.
Beberapa cerita dan mitos menarik terkait Gunung Kawi meliputi:
1. Asal Usul Gunung Kawi
Menurut kepercayaan lokal, Gunung Kawi mulai dikenal berkat sosok penasihat Pangeran Diponegoro bernama Kanjeng Zakaria II, atau Eyang Soedjogo.
Beliau mendirikan padepokan di daerah selatan Jawa Timur dan mengangkat dua murid, RM Jonet dan Ki Moeridun, untuk membuka wilayah hutan di sekitar Gunung Kawi.
Dengan bantuan Mbah Wonosari, mereka membawa dua pusaka, 'Kudi Caluk' dan 'Kudi Pecok', yang berkontribusi pada pembentukan kawasan Gunung Kawi.
Tempat ini kemudian menjadi titik pertemuan berbagai kelompok budaya, termasuk penduduk lokal, etnis Tionghoa, dan pengunjung dari berbagai belahan dunia.
2. Mitos Pohon Dewandaru
Eyang Soedjogo juga dikenal karena menanam pohon yang disebut Dewandaru atau Pohon Kesabaran.
Pohon ini dipercaya memiliki kekuatan spiritual, dan bagian-bagiannya, seperti ranting dan buah, dianggap sebagai jimat yang dapat mendatangkan kekayaan.
Namun, mendapatkan bagian dari pohon ini memerlukan kesabaran karena prosesnya yang memakan waktu lama.
3. Tempat Bertapa Para Raja
Gunung Kawi juga terkenal sebagai tempat bertapa para raja Jawa di masa lalu.
Salah satu yang paling dikenal adalah Prabu Kameswara, yang konon melakukan pertapaan di keraton yang terletak pada ketinggian 700 meter dari makam Eyang Soedjogo.
Setelah bertapa, Prabu Kameswara diyakini berhasil menyelesaikan masalah politik di kerajaannya.
Tempat-tempat bersejarah di Gunung Kawi sering digunakan untuk praktik spiritual dan ritual pesugihan, menjadikannya sebagai pusat pemujaan dan pencarian kekuatan spiritual bagi banyak orang.