PAGARALAMPOS.COM - Hanya wilayah Sunda yang saat itu berada di bawah kekuasaan Pajajaran yang tidak dikuasai Majapahit.
Konon Majapahit enggan menguasai wilayah Sunda karena adanya hubungan sebelumnya antara Jawa dan Sunda.
Karena ada anggapan bahwa raja-raja Sunda selalu merupakan keturunan Jayabhupati yang berkerabat dengan penguasa Jawa Timur.
Perang Bubat disebut juga Pasundan. Bubat merupakan pertempuran antara tentara Raja Sunda melawan tentara Majapahit.
Peristiwa yang menjadi tanda hitam dalam hubungan Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Pajajaran yang berada di bawah tanggung jawab Gajah Mada adalah Perang Bubat.
Sebelum perang, Majapahit dan Sunda dibayang-bayangi menjadi satu. Melalui konflik, hal itu tidak mungkin terjadi.
Strategi lain Hayam Wuruk kala itu raja Majapahit pun muncul. Saat itu, angan angan Hayam Wuruk ingin menaklukan Pajajaran, kerajaan Sunda dengan cara lain. Menyatukan Jawa dan Sunda dengan jalan damai.
Menurut penilaian sejarahwan, rencana meminang putri Diah Pitaloka murni dilatari cinta, bukanlah kekuasaan.
BACA JUGA:Gempur Dunia Otomotif dengan Trobosan Terbaru! Polytron Kenalkan Fox R yang Makin Canggih
Kecantikan paras Putri Diah Pitaloka akhirnya meluluhlantakkan hati sang raja Majapahit Hayam Wuruk.
Calon tunangannya, Putri Dyah Pitaloka Citraresmi, putri raja Sunda, Prabu Linggabuana, pada 1350 M - 1389 M.
Yang berujung mengutus Patih Madhu, sebagai seorang mak comblang dari Majapahit diutus ke kerajaan untuk meminangnya.
Senang dengan lamaran dan melihat kesempatan untuk membina aliansi dengan Majapahit, kerajaan terkuat di wilayah itu, raja Sunda memberikan restunya.
BACA JUGA:3 Sejarah Unik Gunung Kawi! Benarkah Tempatnya Para Raja Mencari Kesaktian?