Garis organisasi terlihat jelas di lapangan, ada koordinator, ada pengelola, dan semua bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Masyarakat setempat mengatur pengunjung untuk mengumpulkan tiket masuk
Nama Top Selfie pun diberikan oleh masyarakat. Mereka mengira nama ini unik dan laku, sehingga nama inilah yang dijadikan nama hutan pinus ini.
BACA JUGA:Pangdam XVII/Cenderawasih Dampingi Wapres RI Kunjungan Kerja di Papua
Apa yang dilakukan masyarakat Kragilan merupakan ide bagus bagi pengelolaan pariwisata masyarakat.
Ketika masyarakat melihat potensi yang dimiliki daerahnya, maka timbullah keinginan untuk mengembangkan daerahnya.
Dikelola mulai dari loket masuk hingga pembuangan sampah, semuanya dikelola oleh warga, mandiri untuk lingkungannya.
Kekuatan dan upaya warga ini harus didukung. Jadi datanglah ke Top Selfie Pakisan Kragilan, ketika Anda datang ke kami setidaknya kami membawa sesuatu untuk semua orang.
BACA JUGA:Surganya Bagi Pelancong, Begini Keindahan Laut Pantai Maldives di Lamongan
Dengan mempromosikannya, masyarakat akan senang, usahanya akan diakui.
Di masa depan tempat ini menjadi lebih populer.
Semoga masyarakat setempat dapat mengelola dengan baik, membangun infrastruktur yang lebih memadai, mengalokasikan dana untuk pembersihan dan melakukan upaya untuk menjaga alam di sekitar tempat ini agar pengelolaan pariwisata mereka dapat efektif.
Harapannya masyarakat semakin mandiri dan belajar mengelola pariwisata dengan lebih baik.
BACA JUGA:Israel Hancurkan Gedung Di Gaza Dengan Smart Bom Rafael SPICE-2000
Lokasi objek wisata ini berada di desa Kaponan, Pakis, Magelang. Nah, jika Anda ingin menuju Top Selfie Hutan Pinus Pakisan Kragilan, Anda bisa menempuh tiga jalur alternatif.
Perkiraan waktu tempuh dari Magelang sekitar satu jam dengan sepeda motor dan satu setengah jam dengan mobil.
Disarankan jika ke sana menggunakan sepeda motor, jalan menuju ketep agak rusak di jalan blabak-sawangan, bahkan jalan di hutan pinus pun sempit dan sulit dilalui mobil, tempat parkir terbatas. (*)