2. 1822: Adanya kepulan asap hitam kelabu, disusul leleran lava disertai sinar api merah tua. Kemudian keluarnya asap dan awan debu.
3. 1833: Beberapa letusan kecil terjadi.
4. 1834: Terjadi letusan kecil.
5. 1845: Terdengar suara gemuruh dari dalam bumi dan terlihat api besar.
6. 1854: Terjadi letusan abu selama beberapa hari.
7. 1855: Terasa gempa bumi dan adanya tiang asap disertai suara gemuruh terus-menerus.
BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Kota Saranjana, Kisah dari Pulau Halimun dan Misteri Kota Gaib
8. Januari 1856: Kadang-kadang terlihat pancaran api.
9. April 1861: Aktivitas meningkat
10. 1863: Letusan
11. 1871: Pada 24 April terjadi hujan abu menuju tebal sampai ke Bukittinggi.
BACA JUGA:Punya Rambut Pendek Bergelombang? Model Potongan Ini Bisa Kamu Tiru Biar Makin Kece Abis
12. 1876: Terlihat awan besar dan bongkah laca yang dimuntahkan sejauh 280 m.
13. 1877: Aktivitas bertambah.
14. Desember 1878: Terdengar suara gemuruh selama 10 menit.