PAGARALAMPOS.COM - Kejutan hebat mengguncang dunia pertambangan Indonesia, dengan pengumuman bahwa sebuah pabrik akan memproduksi sebanyak 50 ton emas.
Pertanyaan utama yang melintas di benak banyak orang adalah, dari mana sumber kekayaan emas ini berasal?
Kabar ini seperti angin segar bagi industri pertambangan Indonesia, memunculkan antisipasi dan keingintahuan yang besar.
Pabrik yang akan menjadi produsen utama emas ini menjanjikan perubahan signifikan dalam lanskap pertambangan nasional, memberikan harapan baru dan potensi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah Wisata Alam di Tuban yang Sajikan Pemandangan Indah!
Rencananya, smelter ini akan menjadi yang terbesar di dunia, mengekstrak 50 ton emas per tahun, membawa dampak signifikan bagi industri dan ekonomi Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti kontribusi Freeport selama 60 tahun beroperasi di Indonesia.
Dengan perkiraan penghasilan emas mencapai 3.000 ton selama periode tersebut, Luhut menilai potensi pembangunan infrastruktur di Indonesia mencapai Rp 3.000 triliun atau setara dengan US$ 250 miliar.
Dengan fokus pada hilirisasi, Luhut menekankan bahwa proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berdampak positif pada sektor ekonomi dan pembangunan nasional.
BACA JUGA:Menelusuri Wisata Tersembunyi di Kota Majalengka Jawa Barat
Berdasarkan Laporan Kinerja dan Operasional Freeport-McMoran (FCX) Kuartal II 2023, proyek smelter tembaga ini mencapai kemajuan signifikan, dengan konstruksi yang telah mencapai 75% pada pertengahan tahun 2023.
Diperkirakan konstruksi akan selesai pada pertengahan 2024 dengan biaya proyek mencapai US$ 3,0 miliar.
Smelter ini, diklaim sebagai smelter single line terbesar di dunia, mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun.
Produk utamanya adalah katoda tembaga yang dihasilkan sebanyak 600 ribu ton per tahun.
BACA JUGA:Tips Memilih Model Rambut yang Dipadukan dengan Bentuk Wajah