2. Permukiman Tepi Danau Tertua di Eropa
Desa ini, yang pada awalnya terletak di tepi danau, diakui sebagai permukiman tepi danau tertua di Eropa yang pernah ditemukan.
BACA JUGA:Sungguh Eksotis Desa Kuno di Albania, Jejak Peradaban Bangsa Eropa
Fakta ini saja sudah membuatnya menjadi situs bersejarah yang sangat penting, memberikan pandangan langka tentang kehidupan manusia pada masa prasejarah.
3. Usia Desa yang Mencengangkan
Diperkirakan berusia sekitar 8.000 tahun, desa ini membawa kita kembali pada periode yang sangat kuno. Dibangun dengan struktur panggung yang menarik, keberadaannya menciptakan jembatan sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
4. Arsitektur Unik Desa Bawah Air
Salah satu hal yang membuat desa ini menonjol adalah arsitektur uniknya.
BACA JUGA:Mengekplorasi Jejak Sejarah di Pulau Dewata, Pesona Bali Jadi Ikon Wisata Indonesia
Struktur panggung yang digunakan dalam pembangunan desa ini memberikan petunjuk penting tentang bagaimana manusia pada masa itu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan membangun rumah mereka.5. Keunikan Struktur Panggung
Struktur panggung yang digunakan dalam pembangunan desa ini tidak hanya memberikan kestabilan fisik bagi bangunan-bangunan tersebut tetapi juga memberikan perlindungan terhadap perubahan-perubahan ekologis di sekitarnya.
Seperti kenaikan permukaan danau atau gempa bumi.
BACA JUGA:Ada Surga di Ujung Barat Nusantara, Papua Barat Menyimpan Pesona Wisata
6. Gaya Hidup dan Kehidupan Sehari-hari
Melalui penelitian yang intensif, para arkeolog dapat meresepsi gaya hidup dan kehidupan sehari-hari masyarakat desa ini.
Temuan-temuan artefak dan sisa-sisa kehidupan sehari-hari memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana manusia prasejarah bertahan dan berkembang di lingkungan yang serba alam.