BACA JUGA:Sejarah Dinasti Abbasiyah Kembangkan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
BACA JUGA:Eksplorasi Kota Muslim Kuno di Ethiopia: Menyelami Sejarah Awal Islam di Benua Afrika
Para brahmana yang berpindah ke Tumapel meminta perlindungan dari serangan Kertajaya, memberikan kesempatan bagi Ken Arok untuk memperkuat posisinya.
Dengan dukungan para brahmana, Ken Arok memproklamirkan Tumapel sebagai kerajaan merdeka.
Pertempuran sengit antara Tumapel dan Kadiri terjadi di desa Genter pada tahun 1222.
Kertajaya, penguasa Kadiri, menghadapi kekalahan, mengakhiri era Kadiri dan meneguhkan kekuasaan Ken Arok di Jawa Timur.
BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru
BACA JUGA: Garuda Muda Membuat Bangga, Erick Thohir Banjir Komentar di Instagram Pasca Laga Bersejarah
Ken Arok yang sebelumnya memakai gelar Akuwu mengangkat dirinya sebagai Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.
Tragedi Keturunan dan Kematian
Meskipun berhasil membangun kerajaan yang kuat, hidup Ken Arok tidak luput dari tragedi.
Anusapati, putra Ken Dedes dan Tunggul Ametung, merasa diabaikan dan mengetahui bahwa ia adalah anak tiri.
Dengan bantuan Keris Mpu Gandring, Anusapati membunuh Ken Arok pada tahun 1247 Masehi.
BACA JUGA:Kehidupan dan Kehancuran: Kisah Kerajaan Buleleng dalam Sejarah Bali
BACA JUGA:Mengupas Sejarah, Talut dan Umpak sebagai Pondasi Kokoh Bangunan Era Majapahit
Peristiwa ini, yang tercatat dalam naskah Pararaton dan diperkuat oleh Prasasti Mula Malurung (1255), menggambarkan kematian Ken Arok sebagai sesuatu yang tidak wajar.