BACA JUGA:Pilih 3 Merk Ban Tubeless Ini, Dijamin Awet Dan Tahan Lama Selama Berkendara Dijalanan!
Namun, hal itu tak sepenuhnya benar, karena hanya dua presiden pertama saja yang cocok dengan istilah tersebut, yaitu SukarNO dan SuharTO, yang jika digabung menjadi NOTO seperti pada NOTOnegoro.
Presiden ke iga, BJ Habibie tak memiliki akhiran Ne dalam namanya.
Abdurrahman Wahid yang menjadi pemimpin Indonesia keempat juga tak memiliki akhiran Go.
Interpretasi lain mengatakan bahwa hanya presiden paling berpengaruh saja yang suku kata terakhir namanya yang sesuai.
BACA JUGA:Ban Motor Kunci Keselamatan, Ini 3 Merek Ban Tubeless Paling Awet Yang Bisa Kalian Pilih
Dalam teori tersebut dikemukakan, bahwa Ne tak ada dalam nama BJ Habibie karena Ne ditafsirkan sebagai presiden kelahiran dari luar Pulau Jawa, layaknya Habibie.
Kata yang terakhir, yaitu GORO, kemudian ditafsirkan dari asal kata goro-goro atau dalam bahasa Jawa berarti konflik atau kerusuhan, yang terjadi dalam pemerintahan dua presiden setelahnya.
Presiden keenam, yaitu Susilo Bambang YudhoyoNO, dipercaya sebagai pengulangan suku kata pertama dari NOtonegoro.
Hal tersebut hanya sebagai interpretasi dari orang-orang yang percaya akan ramalan Jayabaya.
BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Alam Dekat Surabaya, Ini 5 Destinasi Wisata Alam Terbaik Yang Viral
Ramalan Sang Ratu Adil
Kedatangan Pemimpin Hebat dan Masa Kejayaan Baru
Ramalan Jayabaya yang paling diantisipasi lainnya adalah kedatangan Ratu Adil, walaupun orang-orang Jawa menganggapnya sebagai lelaki.
Jayabaya memprediksi bahwa Ratu Adil merupakan keturunan dari keluarga Kerajaan Majapahit yang akan menjadi pemimpin terbesar.
Dalam ramalannya, ia akan datang ketika kendaraan besi dapat berjalan tanpa kuda, dan kapal dapat menjelajah angkasa, atau masa ketika terdapat mobil dan pesawat.