JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Rekrutmen anggota kepolisian kerap disorot publik. Menyikapi itu, Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri memastikan pihaknya terus berupaya berbenah dengan melakukan transparansi dan keterbukaan.
“Tahun ini kurang lebih sekitar 145 ribu yang mendaftar menjadi anggota Polri. Ini menunjukkan minat terhadap Polri cukup tinggi, khususnya bagi masyarakat,” kata Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri, Brigjen Nurworo Danang, di program detikPagi, dikutip Jumat (20/10/2023).
“Baik itu yang fresh graduate, bahkan ada yang sampai 6 kali mendaftar,” imbuh Danang.
Mantan Karo SDM Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Riau ini menuturkan pihaknya selalu mendengar masukan terkait proses rekrutmen anggota baru.
Bahkan peserta rekrutmen dapat mengoreksi jika merasa ada ketidaksesuaian nilai. Ini sebagai bentuk transparansi Polri.
“Peserta juga boleh mengonfirmasi nilai. Apabila nilai tak sesuai, mereka bisa menyampaikan, mengoreksi. Ini bagian dari transparansi dan keterbukaan,” ucap Danang.
Dia juga menegaskan penentu lulus atau tidaknya peserta seleksi Polri adalah kesiapan diri peserta itu sendiri.
BACA JUGA:Serunya Bikin Betah Banget, Inilah Wahana Warna Warni di Raimbow Alamanda
"Ada yang mendaftar sekali, kalau dia mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dia bisa masuk. Kalau dia hanya coba-coba, mungkin enam kali pun juga dia tidak akan lulus,” ujar Danang.
Di Polri, proses seleksi sudah transparan, nilai langsung diumumkan pada saat pengambilan nilai selesai.
BACA JUGA:Kisah Pendaki Tentang Keangkeran Gunung Salak
Bahkan tesnya kita menggunakan CAT (computer assisted test). Peserta sudah tahu seluruh tahapan seleksi.
"ini dilakukan mulai dari administrasi pemeriksaan kesehatan, psikologi, akademik, mental, ini lainnya,” sambung Danang. (*)