PAGARALAMPOS.COM – Sepuluh hari setelah badai, tiga jenazah terdampar di pantai dekat Viareggio.
Di tengah-tengah antara Livorno dan Lerici. Trelawny, Byron, dan Hunt mengkremasi mayat Percy Shelley di pantai Viareggio.
Reputasi: Semasa hidupnya, Mary Shelley dianggap serius sebagai seorang penulis.
BACA JUGA:Tak Banyak yang Tahu Soal Gunung Sindoro, soal Legenda Hingga Misteri Menyeramkan!
Meskipun para pengulas seringkali melewatkan sisi politik tulisannya.
Namun, setelah kematiannya, ia dikenang sebagai istri Percy Bysshe Shelley dan sebagai penulis Frankenstein.
Faktanya, dalam pengantar surat-suratnya yang diterbitkan pada tahun 1945, editor Frederick Jones menulis;
BACA JUGA:Bukan Sembarang Orang, Ini Makam Keramat di Gubung Salak yang Salah Satunya Wali Allah
‘Koleksi sebesar ini tidak dapat dibenarkan oleh kualitas umum surat-surat tersebut atau oleh pentingnya Mary Shelley sebagai seorang penulis.
Hal ini sebagai istri dari [Percy Bysshe Shelley] bahwa dia membangkitkan minat kami’.
Sikap ini belum hilang pada tahun 1980 ketika Betty T. Bennett menerbitkan volume pertama surat lengkap Mary Shelley.
BACA JUGA:Ternyata Ini Asal-usul Bangsa Eropa Incar Rempah-rempah Indonesia Sejak Dulu, Ada Apa?
Saat dia menjelaskan, ‘faktanya adalah bahwa sampai beberapa tahun terakhir para sarjana secara umum menganggap Mary Wollstonecraft Shelley sebagai hasilnya; putri William Godwin dan Mary Wollstonecraft yang menjadi Pygmalionnya Shelley’.
Baru setelah 'Mary Shelley: Romansa dan Realitas' karya Emily Sunstein pada tahun 1989 biografi ilmiah lengkap diterbitkan.
BACA JUGA:Makin Cantik dengan Inspirasi Model Potongan Rambut Pendek yang Lagi Happening di 2023