Setuo, yang biasanya dikenal dengan perut berwarna putih, akan muncul ketika keturunannya dalam bahaya.
Kisah Sangga Rujungan ini memiliki akar sejarah yang terkait dengan Si Pahit Lidah, seorang pahlawan legendaris yang akhirnya menderita kekalahan karena pengkhianatan.
Setelah kematiannya, darahnya menetes ke pohon ilalang dan berubah menjadi seekor harimau yang berjalan pincang, yang kemudian dikenal sebagai Setuo.
Kisah Sangga Rujungan dan keturunan Si Pahit Lidah adalah contoh nyata kegigihan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup serta bagaimana warisan keluarga dan legenda bisa terus berlanjut dalam budaya suku mereka.
Kisah ini menjadi pengingat tentang rasa hormat terhadap alam dan kearifan nenek moyang mereka yang telah menjalani hidup di hutan-hutan yang penuh dengan misteri.***
Artikel ini telah tayang di laman Rakyatbengkulu.disway.id