PAGARALAMPOS.COM - Tak hanya arkeolog dan ahli geologi yang tertarik dengan situs tersebut, beberapa kelompok masyarakat juga turut memberikan pendapatnya.
Mereka meyakini Gunung Padang merupakan tempat pemujaan untuk mengenang Raja Siliwangi.
Memang temuan di situs Padang ini berupa emas atau logam mulia berjumlah hampir 3 ton yang dianggap penduduk setempat sebagai kekayaan kerajaan Padjadjaran.
Situs Gunung Padang, situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, menjadi fokus perhatian penelitian arkeologi dan geologi.
Karena popularitas situs tersebut pada saat diberitakan, situs tersebut dijadikan sebagai "sekolah" bagi para peneliti. Sebab masih banyak misteri yang perlu digali dan kebenaran keberadaannya ditemukan.
BACA JUGA:Startup Australia Rancang Funnel Web Untuk Ukraina, Canggih, Robot Tempur Mini Peluncur Rudal
Situs tersebut dianggap sebagai bukti nyata tingginya standar peradaban Sunda kuno pada masa kejayaan kerajaan Pajajaran.
Jika dilihat dari data yang ada terkait umur Sitsu Gunung Padang yang diduga ada pada 25.000 SM, adalah zaman Paleolitikum Atas.
Paleolitikum Atas adalah periode waktu dalam sejarah manusia yang berlangsung dari sekitar 40.000 SM hingga 10.000 SM.
Pada periode ini, manusia mulai mengembangkan teknologi baru, seperti alat-alat batu yang lebih kompleks, pakaian, dan seni.
Manusia juga mulai hidup dalam kelompok-kelompok yang lebih besar. Namun belum ada bangsa atau negara.
BACA JUGA:Wujudkan Pesta Demokrasi Damai, Kapolri Tekankan Polwan Menjadi Cooling System Pemilu 2024
Lokasi ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.
Adapun Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial, artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.
Diketaui Benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.